Bisnis.com, JAKARTASetiap tim sukses dari pasangan calon presiden dan wakil presiden menyatakan niatan dan komitmennya dalam upaya pemenuhan hak masyarakat terhadap papan, walaupun belum diiringi dengan pemaparan langkah secara lebih mendetail dan terencana.Berbagai kendala dalam urusan perumahan yang terus terulang selama ini menjadi momok yang tidak kunjung usai, meliputi masalah penyediaan pasokan, daya serap masyarakat, birokrasi, kelembagaan, pertanahan, dan sumber pembiayaan.Untuk mengatasi berbagai kendala tersebut, masing-masing timses meyakini kebutuhan perumahan merupakan sebuah kebutuhan dasar dan bagian dari rencana prioritas.Timses Capres No. Urut 1 (Prabowo-Hatta) menyebutkan akan menyediakan tabungan lahan, pembangunan 2.000 tower rumah susun, dan penetapan suku bunga kredit yang lebih terjangkau.Dari Timses Capres No. Urut 2 (Jokowi-JK), menyebutkan akan melanjutkan program kampung deret yang digagas di DKI Jakarta, pembangunan rusun murah hingga 5.000 tower, dan penyediaan lahan.Lebih lanjut, Timses Prabowo-Hatta, Hari Azhar Aziz mengatakan upaya yang dilakukan dalam mengatasi masalah perumahan sangat terkait dengan keberpihakan anggaran dan kebijakan. Dia menjanjikan akan memperkuat kelembagaan Kementerian Perumahan Rakyat dan Perum Perumnas sebagai penyedia sektor perumahan.Selain itu, suku bunga kredit perumahan bagi MBR akan dibuat lebih rendah menjadi 5% dalam kurun waktu 20 tahun, katanya dalam Diskusi Capres Bicara Rumah Rakyat, Senin malam (30/6/2014).Drajat Wibowo, Timses Prabowo-Hatta, menambahkan akan mendorong pembangunan pada hunian vertikal, sebagai langkah efisiensi lahan. Sumber pembiayaan akan berasal dari berbagai skema termasuk dari anggaran, obligasi, dan investasi.Timses Jokowi-JK Enggartiasto Lukita menyatakan selama ini pemerintah seringkali abai dan tidak peduli pada urusan perumahan. Jokowi, ujarnya, telah melakukan langkah konkret melalui konsep pembangunan rumah deret.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
.jpg?w=300&h=221)
