Bisnis.com, JAKARTA--Kinerja pertumbuhan industri baja jtahun ini menurun. Bila tahun lalu sektor ini bisa tumbuh sekitar 7%-8%, tahun ini diperkirakan tidak akan mencapai 5%.
Co-Chairman Indonesian Iron and Steel Industry Association (IISIA) Ismail Mandry mempertanyakan data pemerintah yang berani menargetkan pertumbuhan industri sampai 13% sama dengan pertumbuhan investasi.
Menurutnya, untuk bisa tumbuh sampai 5% saja membutuhkan perjuangan keras, apalagi untuk bisa mencapai 13%. “Tahun ini saya tidak optimistis. Bahkan kami juga sudah tidak memikirkan margin, bisa hidup saja sudah bagus,” ujarnya, di Jakarta, Rabu (25/6/2014).
Sebelumnya, Dirjen Basis Industri Manufaktur Kementerian Perindustrian Harjanto mengatakan industri besi baja merupakan salah satu industri strategis yang memiliki peran penting dalam memasok berbagai macam bahan baku di sektor konstruksi, perpipaan, mesin, peralatan pertahanan dan sektor otomotif.
Pada 2013, industri ini tumbuh di atas rata-rata pertumbuhan industri manufaktur, dengan pertumbuhan 10,7%. Dia memperkirakan tahun ini bisa tumbuh hingga 13%.
Staf Khusus Menteri Perindustrian Erna Zetta mengatakan penyebab utama sepinya investasi adalah masa pemilu. Dia melihat, setiap masa pemilu, seperti tahun 2004 dan 2009, pertumbuhan investasi di dalam negeri mengalami tren penurunan.
“Nanti di tahun setelahnya, atau tahun 2015 akan kembali membaik meskipun tidak sebaik tahun 2013,” tegasnya.