Bisnis.com, JAKARTA -- Ditjen Perimbangan Keuangan melaporkan rata-rata realisasi belanja daerah hingga kuartal I/2014 baru mencapai 11,7% atau sebesar Rp95,44 triliun, lebih rendah dari periode yang sama tahun lalu Rp96,14 triliun.
Direktur Evaluasi Pendanaan dan Informasi Keuangan Daera Yusrizal Ilyas mengatakan sebanyak 15 daerah memiliki realisasi belanja di bawah rata-rata. Sementara, 19 daerah mempunyai realisasi belanja di atas rata-rata.
“Rata-rata realisasi belanja daerah kuartal I/2014 ini lebih rendah dibandingkan dengan realisasi kuartal pertama dalam 3 tahun terakhir. Kuartal I/2013 sebesar 13,6%, kuartal II/2012 sebesar 13,3%, dan kuartal I/2011 sebesar 14,0%,” tuturnya dalam keterangan resmi, Senin (23/6/2014).
Meskipun seluruh daerah mempunyai persentase penyerapan belanja di bawah 25% pada kuartal I/2014, Yusrizal menambahkan Provinsi Sulawesi Utara mencatatkan persentase penyerapan belanja tertinggi yakni 18%.
Sedangkan Provinsi Kalimantan Utara menjadi daerah dengan persentase penyerapan belanja paling rendah sebesar 4,1%.
Adapun, wilayah Pulau Jawa, Provinsi DKI Jakarta, dan Yogyakarta hanya merealisasikan belanja di bawah rata-rata 11,7%.
Untuk mengetahui kinerja pemerintah daerah dari tingkat penyerapan belanja daerah, Ditjen Perimbangan Keuangan menerbitkan analisis dalam bentuk laporan monitoring realisasi APBD dan dana idle.
Rencananya, laporan itu akan dilakukan setiap kuartal.