Bisnis.com, JAKARTA – Perusahaan pangan olahan Three Anoa milik diaspora Indonesia di wilayah Washington D.C.berhasil masuk jaringan supermarket The Whole Foods Market di Amerika Serikat (AS) melalui produk sambalnya.
"Ini merupakan prestasi yang membanggakan bagi Indonesia, karena jaringan Whole Foods Market adalah supermarket butik yang populer dengan produk yang dipasarkan yang bersifat unik, khas, pro-lokal, organik, dan berkualitas tinggi sehingga harganya pun biasanya lebih tinggi dari supermarket lain,” kata Ni Made Ayu Marthini, Atase Perdagangan RI di Washington, D.C., Senin (23/6/2014).
Produk sambal Three Anoa mulai diluncurkan secara resmi di Whole Foodsdi P Street, North West D.C. pada pada Jumat (20/6) lalu. Itu merupakan supermarket Whole Foods pertama yang menjual empat produk sambal Three Anoa milik Agus Wong dan Athoni Munaba.
Menurut pihak pemasaran Whole Foods, mereka sangat bangga menjadi lokasi pertama yang menjual sambal Indonesia yang khas dan terlebih dapat dipadukan dengan berbagai bahan yang mudah di dapat di AS dengan tetap mempertahankan cita rasa Indonesia.
“Pada saat peluncuran, pengunjung Whole Foods dapat mencoba cita rasa sambal Three Anoa, yaitu bumbu Bali yang dimasak dengan swordfish dan ikan salmon, sambal mangga untuk dibuat salad daun kale, bumbu rujak dipadu dengan daging, dan lado Sumatra untuk ayam,” kata Agus Wong salah satu pemilik Three Anoa.
Pada peluncuran ini, Dubes RI untuk AS, Budi Bowoleksono serta masyarakat di wilayah Washington, D.C. juga diundang. Pihak Whole Foods ingin menjadikan malam peluncuran ini sebagai ajang perayaan Indonesia.
Saat ini tercatat sekitar 200.000 diaspora Indonesia yang bermukim di AS dan itu merupakan aset cukup besar yang harus dimanfaatkan untuk meningkatkan konsumsi dan distribusi produk Indonesia.
Diaspora merupakan salah satu instrumen penting untuk meningkatkan ekspor produk Indonesia.
Oleh karena itu, Atase Perdagangan RI di Washington, D.C. memiliki program business incubator untuk mendorong kewirausahaan diaspora Indonesia yang khususnya bertujuan untuk meningkatkan ekspor Indonesia ke AS.
Made Marthini menambahkan sambal Indonesia semakin populer di AS dan semakin banyak konsumen yang suka bereksperimen mencoba hal baru dan mencoba sambal hingga yang paling pedas.
“Peluang ini harus dimanfaatkan dengan baik karena sambal adalah pasar yang menguntungkan, apalagi tidak banyak negara yang memiliki budaya mengkonsumsi sambal. Terlebih lagi, kata sambal, telah masuk dalam kamus resmi bahasa Inggris Merriam Webster,” katanya.