Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PASAR PROPERTI: Semester I/2014, Perlambatan Diluar Prediksi

Tingkat perlambatan pasar properti nasional pada semester I/2014 dinilai melebihi prediksi awal yang hanya mencapai 15%.
 Ilustrasi/Bisnis.com
Ilustrasi/Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA - Tingkat perlambatan pasar properti nasional pada semester I/2014 dinilai melebihi prediksi awal yang hanya mencapai 15%.

Pemerhati bidang properti, Panangian Simanungkalit menyatakan perlambatan pasar pada semester awal itu ternyata mencapai 20% dibandingkan dengan periode yang sama pada 2013.

"Perlambatan terbukti. Bahkan menurun. Tidak 15%, perlambatan mencapai 20%," ungkapnya kepada Bisnis, (12/6/2014).

Dia menuturkan hal itu tercermin dari revisi target pertumbuhan ekonomi 2014. Revisi itu mengindikasikan penurunan tingkat permintaan berada di luar tingkat ekspektasi pasar. "Permintaan perumahan menurun lebih dalam."

Kendati begitu, Panangian menyebutkan tidak ada perubahan dalam faktor-faktor penyebab perlambatan pasar yang diprediksikan sebelumnya.

Kondisi makro ekonomi dan visi kebijakan Bank Indonesia dengan pengetatan kredit dan tingkat suku bunga tinggi (BI rate) dinilai masih menjadi faktor penyebab perlambatan.

Perhelatan pemilihan umum legislatif dan persiapan pemilu presiden, ujarnnya, sangat memengaruhi tingkat investasi properti kelas atas, terutama dengan harga Rp5 miliar ke atas.

Sementara itu, Panangian menuturkan lambatnya penetapan harga baru hunian bersubsidi dan penetapan insentif pajak pertamabahan nilai (PPN) turut memengaruhi sisi pasokan hunian murah.

"Faktor penyebab yang tidak bertambah. Suku bunga, inflasi dan visi policy bank sentral," kata dia.

Kendati begitu, dia menilai perlambatan pasar akan sedikit diimbangi pertumbuhan pasar pada semester II/2014. Dengan asumsi perhelatan pilpres berjalan lancar, tambah Panangian, perlambatan pasar 2014 akan sesuai target, yakni 15%.

"Saya optimis akan diperbaiki. Jika pemilu baik, presiden terpilih, hadir dengan kebijakan yang disambut nasional dan internasional, pasar bisa tumbuh dan menutupi kelemahan dalam 6 bulan pertama," imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Nurbaiti
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper