Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) berencana memotong anggaran 31 proyek pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) di pulau terluar Indonesia seiring dengan rencana pemerintah memangkas anggaran Kementerian ESDM.
Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi Kementerian ESDM Rida Mulyana mengaku terpaksa memotong anggaran PLTS pulau terluar karena pelaksanaan proyek-proyek itu sangat tergantung kesiapan daerah.
“Sebenarnya proyek itu prioritas namun pemerintah kabupaten belum siap secara teknis dan administratif,” katanya, Senin (9/6/2014).
Dia menjelasakan proyek di 31 pulau terluar itu menjadi salah satu prioritas yang dipotong karena kecil kemungkinan berjalan sesuai target. Menurutnya, membangun PLTS di pulau terluar bukan persoalan mudah.
Selain kendala teknis dan administratif, proyek itu mengharuskan peningkatan kapasitas masyarakat yang nantinya akan mengoperasikan dan merawat pembangkit itu. “Jangan sampai setelah [PLTS] jadi, malah dijual melalui pasar gelap,” ujarnya.
Bisnis mencatat, proyek PLTS yang akan dipasang pada 31 pulau terpencil mencakup kerja sama yang bersinergi lintas kementerian dan lembaga, yakni Kementerian ESDM, Kementerian Kelautan dan Perikanan, TNI Angkatan Laut, dan TNI Angkatan Darat.
Berdasarkan catatan Bisnis, pemerintah akan memotong anggaran Kementerian ESDM sebesar Rp4 triliun dari total anggaran Rp16 triliun. Pemangkasan itu berdampak pada sejumlah proyek yang digarap Kementerian.
Sebelumnya, Menteri ESDM Jero Wacik berjanji tidak akan memotong anggaran yang berhubungan langsung dengan kepentingan rakyat. Pemotongan anggaran hanya akan dilakukan untuk anggaran perjalanan dinas dan rapat yang angkanya mencapai Rp1 triliun.