Bisnis.com, CIKARANG—Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kabupaten Bekasi menggagas berdirinya kawasan sentra industri kecil dan menengah (IKM) di Cikarang Timur dengan nilai investasi sebesar Rp100 miliar.
Ketua Kadin Kabupaten Bekasi Obing Fachrudin mengatakan pendirian kawasan pusat memang diperuntukkan bagi produksi dan mempromosikan semua produk IKM dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Kabupaten Bekasi.
Pendirian sentral IKM, kata Obing, sebagai upaya untuk mengenalkan hasil produk IKM kepada perusahaan besar di kawasan industri. Pasalnya, selama ini produk IKM terhambat dalam hal pemasaran.
“Investasinya Rp100 miliar. Konsepnya, kami akan melakukan kerjasama dengan industri besar yang sudah lama di sini. Jadi produk IKM dari Bekasi bisa masuk ke perusahaan besar,” papar dia kepada Bisnis, Kamis (5/6/2014).
Obing memaparkan selama ini, perusahaan besar dari luar negeri justru memanfaatkan vendor dari negara asal, sehingga produk IKM yang semestinya bisa terserap oleh industri besar tidak tergarap dengan baik.
Pihaknya optimis produk IKM mampu memenuhi kebutuhan industri besar, asalkan, proses produksi dikerjakan bersama-sama oleh IKM dengan produk sama dalam satu kawasan.
“Ketika perusahaan besar membutuhkan produk, misal spion untuk kendaraan bermotor sekian ratus buah dalam 1 bulan. Maka untuk memenuhi itu, butuh beberapa pelaku IKM yang memproduksi produk serupa, jadi target permintaan industri besar terpenuhi,” ujarnya.
Menurutnya, sampai sejauh ini pembangunan sentra IKM masih berlangsung. Dia menargetkan pembangunan fisik bisa selesai sebelum implementasi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) 2015. Hal itu sebagai langkah untuk kesiapan IKM dalam menghadapi perdagangan pasar bebas.