Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KELAPA SAWIT: Sukses Ekspor, Indonesia Jadi Target Serangan

Gabungan Perusahaan Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) menilai serangan kampanye negatif terhadap kelapa sawit Indonesia adalah ekses dari keberhasilan Indonesia menjadi eksportir utama di dunia.
Kelapa sawit/Bisnis.com
Kelapa sawit/Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA -- Gabungan Perusahaan Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) menilai serangan kampanye negatif terhadap kelapa sawit Indonesia adalah ekses dari keberhasilan Indonesia menjadi eksportir utama di dunia.

Sekjen Gapki Joko Supriyono bahkan menegaskan bahwa sebenarnya serangan yang dilancarkan oleh pelbagai lembaga asing itu hanyalah perang dagang biasa.

Sebab, menurut Joko, komoditas kelapa sawit menjadi andalan Indonesia di pasar internasional karena tidak bisa diproduksi secara signifikan di Eropa dan AS, serta sangat berpotensi menghabisi minyak nabati lain, seperti kedelai dan rapeseed.

Padahal, kata Joko, sudah dibuktikan secara faktual bahwa kelapa sawit adalah minyak nabati dengan produktivitas areal paling tinggi dan paling siap mengisi permintaan dunia hingga sebesar 5-6 juta ton.

"Palm oil hanya butuh 1 juta ha untuk memenuhi peningkatan permintaan dunia itu, sementara kedelai membutuhkan 10 juta ha. Karena suksesnya itulah, minyak sawit jadi masalah," ungkap Joko, Selasa (3/6/2014).

Oleh sebab itu, Joko menjabarkan bahwa wajar saja apabila negara lain banyak menghantam produsen kelapa sawit Indonesia dengan isu lingkungan.

Padahal, paparnya, apabila dilihat dari tahun ke tahun, negara yang paling banyak melakukan deforestasi dan alih guna lahan gambut adalah China dan Rusia, bukan Indonesia.

Namun, tutur Joko, kedua negara itu nyaris selalu terbebas dari terpaan isu lingkungan seperti di Indonesia.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Arys Aditya
Editor : Saeno

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper