Bisnis.com, BADUNG - Berbagai teknologi terbaru yang digunakan oleh bendungan besar di berbagai belahan dunia dipertontonkan dalam pameran internasional bendungan besar yang berlangsung 3 - 6 Juni di Nusa Dua, Bali.
Pameran yang digelar dalam rangkaian pertemuan tahunan komite internasional untuk bendungan besar ke-82 (Annual Meeting of ICOLD/Internasional Commission on Large Dams) itu diikuti oleh 87 peserta dari Jepang, Jerman, Korea Selatan, Norwegia, Mesir, Afrika Selatan, dan Indonesia.
Menurut Wakil Menteri Pekerjaan Umum Achmad Hermanto Dardak ajang tersebut penting bagi Indonesia untuk membandingkan teknologi bendungan di Tanah Air dengan di negara-negara maju.
"Bagaimana keselamatan, dan teknologi agar jika ada rembesan dan retak penanganannya seperti apa. Di pertemuan ini ada operator yang menanganinya," ujarnya usai pembukaan pameran di Nusa Dua, Selasa (3/6/2014).
Hermanto menegaskan Indonesia perlu belajar menangani tantangan waduk karena fungsinya sangat vital di Tanah Air, dan jumlahnya banyak. Tahun ini saja Kementerian PU akan membangun 28 waduk.
Ketua Komite Nasional Indonesia untuk Bendungan Besar (KNI-BB) Basuki Hadimuljo berharap ajang itu dapat dimanfaatkan oleh seluruh peserta.
"Karena membangun bendungan tidak hanya terkait dengan teknologi, tetapi manajemen, termasuk survei dan investigasi, perencanaan, pelaksanaan konstruksi, operasional dan pemeliharaan, sumber daya air, dan energi terbarukan, semua saling terkait dan ada disini operatornya," jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
