Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) optimistis proyek Bendungan Bulango Ulu yang memakan biaya hingga Rp2,42 triliun akan rampung pada akhir 2024.
Hal ini dia sampaikan saat melakukan peninjauan langsung ke proyek Bendungan Bulango Ulu di Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo pada Senin (22/4/2024).
Menurutnya, bendungan yang merupakan salah satu dari proyek strategis nasional (PSN) yang dimulai sejak 2019 itu diharapkan selesai pada akhir tahun ini. Mengingat, fasilitas tersebut dibutuhkan masyarakat dalam rangka memperkuat infrastruktur nasional dan mendukung pertanian.
“Akan selesai insyaallah akhir tahun ini, selesai," ujarnya dalam keterangannya usai peninjauan di RSUD Toto Kabila, Kabupaten Bone Bolango, dikutip melalui YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (23/4/2024).
Bendungan Bulango Ulu dirancang sebagai bendungan multifungsi yang tidak hanya akan memenuhi kebutuhan air baku sebesar 2.200 liter per detik, tetapi juga berpotensi sebagai sumber tenaga listrik dengan kapasitas 4,96 megawatt (MW).
Lebih jauh, bendungan ini juga akan mendukung irigasi untuk area pertanian seluas 4.950 hektare dan memainkan peran kritikal dalam pengendalian banjir di wilayah hilir Sungai Bolango dengan mereduksi debit banjir hingga 414 meter kubik per detik.
Baca Juga
"Ya, waduk itu akan meningkatkan produktivitas pertanian, perkebunan yang ada di Gorontalo dan sekitarnya karena ini waduk gede banget, bisa menampung 84 juta meter kubik," jelasnya.
Dengan biaya pembangunan yang mencapai Rp2,42 triliun, kata Jokowi, proyek ini telah mencapai progres fisik 48,4% per April 2024. Luas genangan dari bendungan ini mencapai 483 hektare, menandakan skala besar dari proyek ini dalam upaya mengamankan dan memanfaatkan sumber daya air di region tersebut, utamanya di Kota Gorontalo, Kabupaten Gorontalo, dan Kabupaten Bone Bolango.
Pembangunan Bendungan Bulango Ulu menjadi simbol dari upaya pemerintah dalam memprioritaskan pengembangan infrastruktur yang berkelanjutan dan multifungsi. Ini tidak hanya membawa dampak positif pada ketahanan pangan dan air, tetapi juga memberikan kontribusi pada pemanfaatan energi terbarukan dan pengelolaan sumber daya alam yang lebih efektif.