Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Impor Sepatu Bisa Naik 10% Tahun Ini, Ini Penyebabnya

Pelaku usaha sepatu memperkirakan akan ada kenaikan impor sepatu mencapai 10% pada tahun ini.
Ilustrasi/Bisnis.com
Ilustrasi/Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA - Pelaku usaha sepatu memperkirakan akan ada kenaikan impor sepatu mencapai 10% pada tahun ini.

Saat ini, sepatu dalam negeri mendapat serangan produk impor dari China. Ke depan, industri ini akan menghadapi tantangan dari Vietnam, Kamboja dan Myanmar.

Pasalnya, pelaku industri sepatu dari negara tersebut mendapat dukungan dari pemerintah setempat sehingga industri alas kaki di luar negeri bisa cepat berkembang dibandingkan di dalam negeri.

Manager Eksekutif Asosiasi Persepatuan Indonesia Tukidjan mengatakan sepanjang 2013 nilai impor sepatu mencapai US$435 juta.

Adapun tahun ini, nilai impor diprediksi akan meningkat 10%. Hal ini lantaran makin sulitnya bahan baku untuk sepatu, yakni kulit untuk diperoleh di Indonesia.

"Contoh Adidas itu kan merek Jerman. Meski dibuat di Indonesia tetapi itu harus kembali dulu ke Jerman, nanti diimpor balik ke Indonesia. Masuk ke Jerman ekspor, masuk kembali ke sini jadinya impor," kata Tukidjan akhir pekan lalu.

Menurutnya, saat ini sekitar 80% bahan baku sepatu diperoleh dari impor. Mulai dari kulit, karet, sintetis, dan kain tekstil. Masalah ini, kata dia, proses penghiliran di industri sepatu belum berjalan dengan baik. "Ini untuk industri besar, kalau industri kecil dan menengah (IKM) masih menggunakan bahan baku dalam negeri."

Diperkirakan, penggunaan kulit dalam negeri untuk produk kulit seperti sepatu, tas dan sebagainya baru sekitar 35%. Diharapkan dengan adanya wacana pelarangan ekspor kulit, penggunaan kulit dalam negeri bisa naik mencapai 50%.

Menteri Perindustrian M.S. Hidayat mengatakan pihaknya tengah melakukan pembicaraan dengan Kementerian Pertanian untuk mencari solusi atas impor kulit yang makin besar setiap tahunnya. Dia memperkirakan, porsi impor kulit saat ini sudah mencapai 40% sehingga harus dicarikan solusi untuk menahannya. Pasalnya, kenaikan impor akana diiringi dengan kenaikan harga.

"Di saat produksi sepatu sedang gencar, ternyata bahan baku kulitnya kekurangan. Impor terlalu tinggi, sementara Indonesia masih juga ekspor," kata Hidayat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Riendy Astria
Editor : Sepudin Zuhri
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper