Bisnis.com, JAKARTA – PT Biidznillah Tambang Nusantara (BTN) Power bekerja sama dengan PT Bantaeng Sigma Energi menggandeng China Machinery Engineering Corporation membangun PLTU berkapasitas 2x300 MW di Bantaeng Industrial Park (BIP).
Kerja sama tersebut ditandai dengan penandatangan Memorandum of Agreement (MoA) oleh ketiga perusahaan.
Direktur Utama PT Bantaeng Sigma Energi Irzan Yuswar mengatakan kerja sama proyek pembangkit listrik tenaga uap tersebut diperkirakan membutuhkan investasi sebesar US$1,1 miliar.
Dia menjelaskan proyek PLTU itu direncanakan selesai pada 2017 dengan fokus utama untuk mencukupi kebutuhan delapan smelter yang akan dibangun di kawasan industri tersebut.
"Kebutuhan listrik untuk smelter bisa mencapai 70% dari biaya poduksi. Oleh karena itu, kami membangun pembangkit di kawasan industri tersebut," katanya, Jumat (30/5/2014).
Berkaitan dengan belanja modal, Irzan menyebutkan biaya investasi mencapai US$1,1 miliar. Rencananya, pendanaan berasal dari BTN, sedang teknologinya dari China Machinery Engineering Corporation (CMEC), sedangkan Bantaeng Sigma Energi lebih difokuskan pada sosialisasi kemasyarakatan, termasuk pembebasan lahan.
Irzan mengharapkan break event point (BEP) akan dicapai pada rentang waktu tujuh tahun. Menurutnya, BIP merupakan satu-satunya kawasan industri smelter di Indonesia.
Kawasan itu akan berdiri di lahan seluas 3.000 hektar. "Pembangkit listrik yang akan kami bangun, menggunakan lahan seluas 50 hektar di kawasan tersebut," ujarnya.
BTN Power (Malaysia) merupakan anak usaha BTN Indonesia. Selain proyek di Bantaeng, BTN dan CMEC juga tengah menggarap pembangkit listrik di kawasan industry Dumai.