Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KREDIT PERTANIAN: Pemda Minta Perbankan Perhatikan Petani

Pemangku kepentingan di level daerah berharap industri perbankan lebih gencar lagi mengucurkan kredit ke sektor pertanian.
/Bisnis
/Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA--Pemangku kepentingan di level daerah berharap industri perbankan lebih gencar lagi mengucurkan kredit ke sektor pertanian.

Pasalnya, selama ini porsi kredit ke sektor pertanian sangat minim, terutama untuk tanaman pangan dan hortikultura.

"Porsi kredit pertanian hanya sekitar Rp 147 triliun atau 5% dari kredit perbankan secara nasional yang mencapai di atas Rp2.700 triliun," ujar Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas kepada Bisnis, Selasa malam (20/5/2014).

Dia menjabarkan, lembaga keuangan formal masih menjauhi sektor ini, padahal sektor pertanian adalah penyerap terbesar tenaga kerja di Indonesia.

Anas menuturkan, dari total kredit ke sektor pertanian, lebih dari 60 persen dikucurkan untuk sektor perkebunan sawit.

Hal ini, ujarnya, menunjukkan data yang bias, karena tidak menunjukkan fakta detail tentang minimnya keberpihakan perbankan ke sektor tanaman pangan seperti padi maupun sektor hortikultura.

"Saya berharap BI mendefinisikan ulang kredit ke pertanian ini, sehingga tidak dicampur dengan sawit. Jadi kita tahu betul betapa minimnya kredit untuk petani padi, petani jeruk, atau petani bawang," ungkapnya.

Tanpa keberpihakan perbankan, menurut Anas, sektor pertanian akan semakin susah untuk bangkit.

Sebab, tuturnya, petani akan terjebak pada jebakan utang dari lintah darat, sehingga marjin keuntungannya dalam melakukan usaha tani semakin menipis.

"Ini pula yang menjadi penjelas konversi lahan pertanian cukup gila-gilaan karena petani hopeless, keuntungan yang sudah minim tergerus pula oleh bunga mencekik lintah darat," tuturnya.

Selain masalah pembiayaan, Anas berharap semua elemen fokus membangkitkan kembali sektor pertanian nasional, antara lain dengan melakukan proteksi pasar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Arys Aditya
Editor :
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper