Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Strategis, 60% Pasar Asean Barada di Indonesia

Wamendag mengungkapkan bahwa ketika AEC ini mulai diterapkan, pasar Indonesia merupakan yang paling potensial di wilayah Asean dengan persentase 60% dari pasar Asean saat ini.
Masyarakat Ekonomi Asean. 60% Pasar kawasan ini berada di Indonesia/JIBI
Masyarakat Ekonomi Asean. 60% Pasar kawasan ini berada di Indonesia/JIBI

Bisnis.com, JAKARTA--Wakil Menteri Perdagangan Bayu Krisnamurthi membuka kegiatan Seminar Nasional di bidang metrologi legal bertemakan “Metrologi Legal Sebagai Sektor Pendukung Dunia Usaha Dalam Kesiapan Menghadapi ASEAN Economic Community (AEC) 2015” di The Sunan Hotel, Surakarta, Jawa Tengah, Selasa (20/5/2014).

Kegiatan ini sebagai upaya mendukung pengusaha barang dalam kemasan tertutup (BDKT) dan ukuran takaran timbangan dan perlengkapannya (UTTP) dalam meningkatkan daya saing produk.

“Diberlakukannya AEC mulai Desember 2015 bagi Indonesia bagai dua sisi mata uang. Di satu sisi, hal itu merupakan peluang bagi para pelaku usaha di Indonesia berekspansi ke wilayah Asean  tanpa adanya hambatan. Namun, di sisi lain ‘kran’ akan terbuka luas bagi produk luar negeri masuk ke Indonesia,” ujar Wamendag.

Seminar ini sekaligus memperingati Hari Metrologi Dunia yang jatuh setiap 20 Mei. Penetapan 20 Mei tersebut sesuai hasil the 21st General Conference on Weights and Measures (CGPM) pada 11-15 Oktober 1999 yang dimaksudkan untuk memperingati penandatanganan konvensi meter pada 20 Mei 1875.

Konvensi tersebut merupakan titik awal proses standardisasi sistem pengukuran internasional dan merupakan awal tumbuh kembangnya peran pengukuran dalam memfasilitasi perdagangan antarnegara.

Wamendag mengungkapkan bahwa ketika AEC ini mulai diterapkan, pasar Indonesia merupakan yang paling potensial di wilayah Asean  dengan persentase 60% dari pasar Asean  saat ini.

Besarnya pasar Indonesia tersebut telah dilirik oleh para pengusaha luar negeri, khususnya Asean. Hal ini tercermin dari laporan perwakilan negara di wilayah Asean yang menunjukkan tingginya minat warga negara Asean mempelajari Bahasa Indonesia.

Tantangan utama yang dihadapi pengusaha ketika memasuki era AEC adalah menciptakan produk inovatif yang berdaya saing tinggi dan didukung oleh sumber daya manusia (SDM) yang profesional, infrastruktur, teknologi, dan pemerintah dalam hal menciptakan iklim usaha yang kondusif.

“Dengan produk yang berdaya saing di tingkat dunia dan didukung oleh SDM profesional yang berkompeten, kita akan mampu bersaing dan menjadi pemimpin di pasar dalam negeri maupun luar negeri. Pemerintah dalam hal ini Kemendag bekerjasama dengan pemerintah daerah dan lembaga/kementerian terkait akan memberikan dukungan penuh kepada para pengusaha dalam upaya menciptakan produk berdaya saing tinggi,” tambah Wamendag.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Ismail Fahmi

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper