Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Hadapi MEA 2015, Sektor Tenaga Kerja Butuh Terobosan

Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia menilai sektor ketenagakerjaan perlu terobosan sebagai persiapan menghadapi pasar bebas Asean atau Masyarakat Ekonomi Asean pada 2015 mendatang.

Bisnis.com, JAKARTA—Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia menilai sektor ketenagakerjaan perlu terobosan sebagai persiapan menghadapi pasar bebas Asean atau Masyarakat Ekonomi Asean pada 2015.

Ketua Komite Tetap Kadin Bidang Pemberdayaan Tenaga Kerja Frans Go mengatakan progres pembangunan ketenagakerjaan di Indonesia masih sangat rendah. Hal itu dikarenakan ketidakjelasan dari berbagai faktor, seperti dari kelembagaan dan regulasi.

“Yang pasti kondisi ini mengharuskan kita untuk mencari suatu pemecahan yang tidak lagi bersifat normative tetapi ke arah terobosan agar tenaga kerja sebagai aset bangsa tidak menjadi beban dalam pembangunan yang berkelanjutan,” katanya dalam siaran pers, Rabu (30/4/2014).

Menurutnya, dalam pembangunan nasional terdapat dua unsur penting, yakni unsur sumber kekayaan alam (SKA) dan sumber daya manusia (SDM). Namun, sumber kekayaan alam tidak akan berarti dan menyejahterakan rakyat jika tidak dikelola oleh tenaga kerja yang kompeten dan berkualitas.

“Tenaga kerja mempunyai peran dan kedudukan yang sangat penting sebagai pelaku dan tujuan pembangunan itu sendiri,” ujarnya. 

Frans menilai setidaknya ada tiga tantangan tenaga kerja di dalam negeri, a.l. pertama, kesempatan kerja yang terbatas. Hal ini dikarenakan pertumbuhan ekonomi belum mampu menyerap angkatan kerja yang masuk ke dalam pasar kerja dan jumlah penganggur yang telah ada.

Kedua, rendahnya kualitas angkatan kerja. Berdasarkan data BPS Agustus 2013, rendahnya kualitas angkatan kerja terindikasi dari perkiraan komposisi angkatan kerja yang sebagian besar berpendidikan SD ke bawah yang masih mencapai 52 juta orang atau 46,95%. 

Ketiga, masih tingginya tingkat pengangguran. BPS menyebutkan tingkat pengangguran terbuka di Indonesia pada Agustus 2013 mencapai 6,25% atau meningkat dari Februari 2013 yang tercatat 5,92% dan Agustus 2012 yang sebesar 6,14%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor :

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper