Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ketua Baru BPK akan Prioritaskan Audit Kinerja

Usai dilantik Mahkamah Agung, Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) periode April-Oktober 2014 Rizal Djalil berencana memperbanyak audit kinerja terhadap program-program pemerintah.
Ketua baru KPK Rizal Djalil. Akan fokus pada audit kinerja/JIBI
Ketua baru KPK Rizal Djalil. Akan fokus pada audit kinerja/JIBI

Bisnis.com, JAKARTA--Usai dilantik Mahkamah Agung, Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) periode April-Oktober 2014 Rizal Djalil berencana memperbanyak audit kinerja terhadap program-program pemerintah.

“Saya pikir kami akan lebih banyak masuk ke audit kinerja. Jadi nanti kita akan  lebih memahami apa sebenarnya yang perlu dilakukan agar program pemerintah berjalan efektif,” ujar Ketua BPK Rizal Djalil usai pelantikan di Gedung Sekretariat Mahkamah Agung, Senin (28/4/2014).

Dia menambahkan BPK tetap akan meneruskan program yang ada sebelumnya, misalnya menyelesaikan pemeriksaan laporan keuangan terhadap 542 kabupaten/kota, 34 provinsi dan 86 kementerian/lembaga.

Kendati demikian, dalam kepemimpinannya, BPK akan lebih memprioritaskan audit kinerja karena banyak menyangkut terhadap kepentingan rakyat. Dia mencontohkan antara lain, program beras miskin (raskin) dan bantuan sosial (bansos).

Rizal menjelaskan pihaknya siap membantu Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam rangka memberikan kepastian terhadap penyaluran raskin. Menurutnya, BPK akan memberikan pendapat mengenai ketepatan penyaluran raskin senilai Rp21 triliun tersebut.

Tidak ketinggalan, BPK juga akan meluruskan polemik dari penyaluran bansos sekitar Rp90 triliun selama ini. Menurutnya, penyaluran bansos maupun raskin seringkali tidak tepat sasaran. Dia berharap penyaluran bansos kedepannya bakal lebih tepat seiring peningkatkan audit kinerja.

“Sumbangan kami ke pemerintah itu memang seperti ini, tetapi yang lebih menyangkut kepentingan rakyat. Dengan audit kinerja itu kita bisa lebih memahami. Makanya, kami akan perbanyak itu audit kinerja itu,” tegasnya.

Sekadar informasi, dalam peer review Najwyzsza Izba Kontroli (NIK) atau BPK Polandia, disebutkan BPK Indonesia perlu meningkatkan portofolio audit kinerja dari seluruh jumlah audit yang dilaksanakan BPK sebagai salah satu cara meningkatkan mutu audit BPK.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ismail Fahmi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper