Bisnis.com, DENPASAR - Kementerian Pertanian angkat bicara soal rencana PT Pupuk Indonesia Holding Company (Persero) atau PIHC, yang akan mengakuisisi perusahaan peternakan ketiga terbesar di Australia.
Sebelumnya, perseroan plat merah itu dikabarkan akan membeli perusahaan di Australia yang memiliki areal peternakan hingga 2 juta ha dan populasi sapi hingga 400.000 ekor. Namun, PHIC menolak menyebutkan nilai penawaran yang disiapkan untuk akuisisi tersebut.
"Saya menyarankan jangan dibeli habis. Kalau kita tidak punya ekspertis ya sia-sia. Beli sahamnya 51% saja. Kalau semua, ya mereka lepas tanggung jawab," kata Wakil Menteri Pertanian Rusman Heryawan, Sabtu (27/4/2014).
Rusman menjelaskan struktur perusahaan yang lama tetap harus bertanggung jawab dari Austalia, meski pihak Indonesia punya saham mayoritas.
Dia mengatakan bagaimanapun struktur perusahaan yang lama lebih memiliki pengalaman mengelola peternakan dengan model ranch, yang berbeda dengan pola kelola di Indonesia. "Kalau dari sisi kesiapan, mereka yang lebih siap, karena modelnya beda dengan di sini. Di sana lahannya luas, model ranch," ungkap Rusman.