Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

CAPITAL INFLOW ke Pasar Modal Capai Rp87 Triliun Selama 3,5 Bulan

Bank Indonesia mencatat nilai capital inflow ke pasar modal Indonesia mencapai Rp87 triliun hingga pertengahan April 2014.
Badan Koordinasi Penanaman Modal/Bisnis.com
Badan Koordinasi Penanaman Modal/Bisnis.com

Bisnis.com, SEMARANG - Bank Indonesia mencatat nilai capital inflow ke pasar modal Indonesia mencapai Rp87 triliun hingga pertengahan April 2014.

Kepala Divisi Akses Keuangan dan UMKM Bank Indonesia Wilayah V Jateng-DIY Putra Nusantara Stefanus menuturkan sepanjang Januari-Maret 2014, capital inflow mencapai Rp57 triliun.

"Sampai minggu lalu sudah Rp87 triliun, ada tambahan Rp30 triliun dari posisi akhir Maret 2014," tuturnya dalam Forum Bisnis bertajuk 'Indeks dan Pemilu' yang digelar di Hotel Oak Tree Emerald, Kamis malam (24/4/2014).

Putra menuturkan, sebagian besar capital inflow dibelanjakan di pasar obligasi, khususnya surat utang negara (SUN) seri fix rate senilai Rp16 triliun dan pasar saham sektor keuangan senilai Rp22 triliun. Adapun sebagian kecil capital inflow berupa penanaman modal asing langsung atau foreign direct investment (FDI).

"Sisanya, setelah kita lihat di lalu lintas devisanya, ternyata tidak jelas. Ini kita perkirakan dana orang Indonesia yang diparkir di luar negeri dan dikembalikan ke sini untuk operasional pemilu," katanya.

Capital inflow tersebut, lanjutnya, diduga bersifat volatile dan berisiko menimbulkan capital reversal. Guna meredam risiko tersebut pemerintah dan BI menyiapkan langkah antisipasi a.l. meminimalisir impor konsumtif yang dapat disubstitusi produk lokal, menggenjot ekspor, dan menjaga indikator makro ekonomi Indonesia, seperti tingkat inflasi, neraca perdagangan, dan laju pertumbuhan ekonomi.

"Kalau kebijakan itu tepat, saya yakin capital reversal tidak akan terjadi secara besar-besaran. Kalau keluar 10% dari Rp87 triliun tidak masalah, tidak akan mengganggu capital account," tuturnya.

Putra menuturkan momen Pilpres 2014 akan menentukan arus modal asing yang masuk dan keluar Indonesia. Apabila Capres-Cawapres yang terpilih sesuai ekspektasi pasar, capital inflow diproyeksi makin deras.

"Kalau Pilpres sesuai ekspektasi pasar, capres terpilih dengan pasangannya bisa memiliki visi membuat gebrakan untuk kesejahteraan, pembangunan yang lebih baik, dan infrastruktur, saya kira dana yang masuk akan mencari instrumen investasi jangka panjang," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Ana Noviani
Editor : Sepudin Zuhri

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper