Bisnis.com, JAKARTA--Pengusaha hutan tanaman industri (HTI) menilai regulasi pemerintah tentang kemitraan industri dan masyarakat membantu dunia usaha dalam mengelola areal konsesi.
Presiden Direktur Asia Pacific Resources International Limited (APRIL)--perusahaan yang mengoperasikan Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP), mengatakan pihaknya pernah mengalami kegagalan pembangunan HTI karena meninggalkan masyarakat.
Dia mengklaim sejauh ini perusahaan telah mengalokasikan lahan untuk tanaman kehidupan melebihi apa yang diisyaratkan regulasi pemerintah, yaitu bervariasi 6%-7% di setiap hamparan yang dikelola.
“Kalau tanpa lebih dulu membangun tanaman kehidupan, tidak efisien bagi industri. Karena kami tidak bisa mendesain lahan. Ini bagus meski awalnya sangat susah karena butuh komunikasi yang intensif,” ujarnya, Kamis (24/4/2014).
Meskipun demikian, kata Kusnan, ketika kemitraan telah memasuki usia 4 tahun, perusahaan telah memetik hasilnya secara tidak langsung, yaitu melalui pertumbuhan ekonomi di sekitar areal operasi perusahaan.
Dia menambahkan, dengan semakin tumbuhnya ekonomi daerah, masyarakat bisa menjadi kontraktor untuk distribusi dan logistik bagi keperluan perusahaan, sehingga menambah efisiensi perusahaan.
Kemitraan Industri dan Masyarakat Bantu Pengusaha HTI Kelola Lahan Konsesi
Pengusaha hutan tanaman industri (HTI) menilai regulasi pemerintah tentang kemitraan industri dan masyarakat membantu dunia usaha dalam mengelola areal konsesi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Arys Aditya
Topik
Konten Premium