Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pasar Tunggal Asean Tantangan Bagi UKM

Dampak pasar tunggal Asia Tenggara yang diberlakukan pada 2015 merupakan tantangan bagi gerakan perkoperasian nasional, namun dampak negatifnya akan lebih besar karena Indonesia akan kehilangan pasar produk ekspor.

Bisnis.com, JAKARTA - Dampak pasar tunggal Asia Tenggara yang diberlakukan pada 2015 merupakan tantangan bagi gerakan perkoperasian nasional, namun dampak negatifnya akan lebih besar karena Indonesia akan kehilangan pasar produk ekspor.

 Agung Sudjatmoko, Wakil Ketua Umum Bidang Organisasi dan Kelembagaan Dewan Koperasi Indonesia, menjelaskan hal itu, hilangnya pasar ekspor itu disebabkan hilangnya pasar produk ekspor karena kalah bersaing karena harga dan kualitas produk dibanding negara Asia Tenggara lainnya.

 ”Oleh karena itu, kualitas sumber daya manusia koperasi harus segera ditingkatkan secara merata di seluruh daerah. Selain itu pembangunan sarana infrastuktur juga harus menjadi prioritas utama,” ujarnya kepada Bisnis, Senin (21/4/2014).

 Termasuk pembangunan sentra-sentra industri dan pelabuhan-pelabuhan.Sedangkan kegiatan ekonomi yang memiliki keunggulan komparatif berdasarkan kekayaan sumber daya alamharus dikembangkan seoptimal mungkin.

 Tanpa melaksanakan kelemahan itu, banjirnya produk impor di pasar dalam negeri akan mematikan usaha di Indonesia. Kemungkinan, kata Agung,  ada spekulasi di sektor keuangan yang bisa menghancurkan stabilitas ekonomi negara.

 Ancaman pada pasar bebas Asia Tenggara juga disebabkan masuknya SDM dari negara lain yang lebih berkualitas dan profesional. Ancaman terbesar adalah akan menggusur tenaga kerja dalam negeri. Dampak ini akan semakin berbahaya jika tidak ada peningkatan kualitas SDM perkoperasian.

 ”Pengembangan dan peningkatan kapasitas SDM tersebut, merupakan bagan dari new development paradigm yang harus dilaksanakan pemerintah bersama seluruh pemangku kepentingan koperasi Indonesia,” ungkap Agung Sudjatmoko.

 Kendati menjadi tantangan bagi Indonesia, namun Agung mengakui ada dampakpositif dari pasar bebas Asia Tenggara tersebut. Di antaranya, karena akan terbuka pasar untuk produk-produk ekspor di Asia Tenggara.

 Pada konteks ini Agung mempertanyakan kesiapan daya saing produk Indonesia,atau yang dihasilkan koperasi Indonesia. Untuk solusinya bisa melalui kemudahan mengakses modal atau investasi antar negara Asean.

 ”Apakah gerakan koperasi Indonesia siap dengan berbagai perangkatnya? Termasuk perangkat hukum dan infrstruktur untuk berinvestasi di Indonesia. Memang akan ada kemudahan memperoleh barang atau jasa yang diproduksi diluar negara kita.”

 Pasar bebas Asia Tenggaras juga akan meningkatkan kegiatan pariwisata maupun mobilitas orang dan uang yang tinggi serta perubahan sistem kehidupan masyarakat. Kondisi itu, katanya, harus disikapi dengan sikap positif.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper