Bisnis.com, JAKARTA--Ikatan Perusahaan Industri Kapal dan Lepas Pantai Indonesia (Iperindo) belum merasakan dampak dari melonjaknya jumlah kapal nasional dalam 9 tahun terakhir.
Ketua Bidang Lepas Pantai DPP Iperindo Eddy Logam mengatakan dampak kenaikan jumlah kapal nasional yang melonjak hingga 120% sejak 2005 lalu tidak berdampak signifikan terhadap industri galangan kapal nasional.
Kondisi itu, katanya, lantaran sebagian besar pengadaan armada kapal nasional masih didatangkan dari luar negeri.
"Belum terlalu bedampak karena sebagian besar pertumbuhan armada berasal dari impor kapal," ujarnya, Senin (21/4/2014).
Saat ini, jumlah armada niaga yang berbendera Indonesia mencapai 13,326 unit kapal dengan jumlah kapasitas angkut mencapai 19,3 juta gross tonnage (GT).
Jika dibandingkan jumlah unit kapal pada 2005 yang hanya berjumlah 6,041 unit kapal dengan kapasitas angkut hanya 5,67 GT, artinya terjadi lonjakan 120% pada jumlah unit kapal dan 230% pada kapasitas angkut selama 9 tahun terakhir.
Kendati dampak lonjakan kapal masih dirasakan sangat minim oleh industri galangan kapal nasional tetapi berdampak baik pada galangan reparasi kapal.
"Masih minimal dalam hal pembangunan kapal baru, namun galangan reparasi menikmati pertumbuhan perbaikan kapal," ucapnya.
Pertambahan Kapal Nasional Masih Dipenuhi dari Impor
Ikatan Perusahaan Industri Kapal dan Lepas Pantai Indonesia (Iperindo) belum merasakan dampak dari melonjaknya jumlah kapal nasional dalam 9 tahun terakhir.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Muhamad Hilman
Editor : Rustam Agus
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
1 jam yang lalu