Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pakistan Gelar Karpet Merah untuk Pebisnis Indonesia

Pakistan, negara yang terletak di Asia Tengah, menggelar karpet merah bagi investor atau pebisnis Indonesia yang tertarik membuka usaha di negara itu
Ilustrasi/Bisnis.com
Ilustrasi/Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA - Pakistan, negara yang terletak di Asia Tengah, menggelar karpet merah bagi investor atau pebisnis Indonesia yang tertarik membuka usaha di negara itu, utamanya di bidang pertanian dan energi.

Dengan komposisi penduduk mencapai 180 juta jiwa dan GDP senilai US$231 miliar dengan pertumbuhan 4%/tahun, Duta Besar Pakistan untuk Indonesia Attiya Mehmood mengatakan membuka usaha di negaranya sangat prospektif, apalagi didukung dengan persyaratan dan prosedur regulasi yang satu pintu.

“Jika membuka usaha di sektor pertanian, manufaktur dan telekomunikasi hanya perlu izin kementerian terkait, dan tanpa batas kepemilikan modal asing di sektor-sektor tersebut,” ujarnya di sela acara Apkasi International Trade and Investment Summit (AITIS) 2014, Rabu (16/4/2014).

Di sektor energi, Attiya mengklaim bahwa negaranya memiliki deposit lignite coal terbanyak di dunia, yaitu mencapai 175 miliar ton. Untuk perizinan, dia menuturkan bahwa sistem birokrasi di negaranya tidak terpisah, atau hanya melewati satu pintu.

Dia menjabarkan, Indonesia dan Pakistan telah meneken Preferential Trade Agreement pada 2012 yang kemudian dioperasionalisasikan pada 2013 yang mengatur mengenai komoditas minyak sawit, coklat, gula, dan lainnya, sementara untuk karantina tanaman dan perdagangan produk hortikultura telah dibuat Mutual Recognition Agreement pada Agustus 2013.

Kedutaan Besar Pakistan mencatat, neraca perdagangan kedua negara pada 2013 mencapai sekitar US$1,6 miliar, dengan rincian, ekspor dari Indonesia US$1,4 miliar sementara India mengeskpor senilai US$0,16 miliar.

Ekspor terbesar Pakistan ke Indonesia adalah kapas 32%, tembaga 16%, dll., dan ekspor terbesar Indonesia ke Pakistan adalah minyak sawit sebesar 59%, fiber yaitu 8% dan kertas 5%.

"Saya mengundang investor dan pelaku usaha Indonesia untuk datang dan melihat peluang usaha di Pakistan," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Arys Aditya
Editor : Sepudin Zuhri
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper