Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah akan menyewa PLTD MFO sepanjang April—Juni berkapasitas total 120 MW untuk menutupi kekurangan suplai listrik di Medan.
Pengoperasian pembangkit listrik bergerak tersebut akan melengkapi suplai listrik tambahan dari PLTU Nagan Raya berkapasitas 2 x 95 MW yang mulai beroperasi pada akhir April.
Menko Perekonomian Hatta Rajasa mengatakan tambahan suplai dari PLTD MFO dan Nagan Raya adalah solusi jangka pendek untuk menutupi kekurangan listrik 200 MW di daerah Medan.
Suplai listrik di daerah Medan dan sekitarnya saat ini baru mencapai 1.600 MW, kurang dari perkiraan kebutuhan konsumsi yang sebesar 1.800 MW.
“Presiden meminta agar segera diatasi shortage yang ada di Sumatera Utara, sesegara mungkin dituntaskan melalui upaya penyelesaian defisit pasokan jangka pendek,” kata Hatta, Rabu (2/4/2014)
Direktur Utama PLN Nur Pamudji mengatakan kebutuhan listrik 1.800 MW di Medan baru bisa terpenuhi pada Oktober pada saat PLTU 2 x 200 MW di Lapangan Susu beroperasi optimal.
Dia menjelaskan proyek PLTU tersebut sebetulnya sudah tuntas, namun pengoperasiannya terkendala masalah sengketa lahan yang menghambat pembangunan sambungan listrik ke jaringan listrik Medan.
“Sekarang akhirnya tersambung, nanti 4 April sudah bertegangan, namun arah listriknya dari Binjai ke Pangkalan Susu dulu untuk mengetes alat di Pangkalan Susu,” katanya.
Nur Pamudji memperkirakan tes sambungan listrik Pangkalan Susu—Binjai membutuhkan waktu 6 bulan sehingga PLTU Pangkalan Susu baru bisa memasok listrik dengan kapasitas penuh ke Medan pada Oktober.