Bisnis.com, KUALA LUMPUR - Indonesia tercatat sebagai pemasok utama produk teh dan kopi di Malaysia dengan pangsa pasar yang terus meningkat, nilainya hingga ratusan juta ringgit dalam setahun.
"Dari data yang dihimpun menunjukkan tren ekspor teh dan kopi asal Indonesia ke negara ini terus meningkat dengan nilai yang cukup menggembirakan," kata Atase Perdagangan Kedutaan Besar Republik Indonesia di Malaysia, Fajarini Puntodewi kepada Antara di Kuala Lumpur, Selasa (1/4/2014).
Berdasarkan data ekspor (total ekspor kedua komdotas pertanian itu Rp1,17 Triliun) teh Indonesia ke Malaysia pada 2013 mencapai 57,96 juta ringgit (Rp200 miliar) dan ekspor kopi senilai 281,22 juta ringgit (Rp973 miliar).
Pangsa pasar teh Indonesia di Malaysia pada 2013 mencapai 36 persen, diikuti Tiongkok 18,5 persen, India (7,2 persen), Vietnam (7 persen) dan Sri Lanka (5,5 persen).
Sedangkan pangsa pasar kopi Indonesia di negara ini sebesar 43,2 persen diikuti Vietnam (32,7 persen), dan Brasil (10 persen).
Besarnya permintaan akan hasil komoditas perkebunan dari sejumlah daerah di Tanah Air ini sejalan dengan terus menjamurnya tempat minum teh ataupun kedai kopi di negara jiran itu.
Teh hitam jenis dust dari Indonesia merupakan produk yang paling dicari karena menjadi bahan pencampur utama bagi produk teh Malaysia.
Dalam pameran Malaysia International Tea & Coffee Expo (MITCE) yang berlangsung 27-31 Maret di Kuala Lumpur, aneka produk teh dan kopi asal Indonesia juga mendapatkan peminat yang besar.
Contohnya, perusahaan perkebunan milik negara, dalam hal ini PTPN VIII yang ikut serta dalam pameran tersebut berhasil mendapatkan pembelian teh dalam jumlah besar mencapai 290 ton dengan nilai mendekati 600 ribu dolar AS.
Senada disampaikan Marketing Manager PT Perkebunan Nusantara VIII (Persero), Ahmad Kertabumi bahwa Malaysia merupakan pasar utama dengan menyerap 23 persen dari total ekspor teh dari perkebunan milik negara ini.
Menurut dia, ekspor teh hitam PTPN VIII umumnya jenis dust 2 dan dust 3 yang sesuai dengan konsumsi teh tarik di negara ini.
"Jenis dust digunakan untuk pembuatan teh tarik guna mendapatkan kepekatannya," jelas Ahmad dengan menyebutkan pada 2013, PTPN VIII telah mengekspor teh hitam ke Malaysia mencapai 15 ribu ton senilai 30 juta dolar AS.
Jumlah tersebut diharapkan terus meningkat dengan semakin bertambahnya para pengusaha Malaysia yang ingin membeli produk teh hitam asal PTPN VIII.
"Pada pameran ini, kami juga mendapatkan sejumlah pembeli potensial. Ada sekitar lima perusahaan yang sepakat membeli produk kami," ungkapnya.
"Kopi Kamu" Sementara itu, produk kopi Indonesia yang ditawarkan saat pameran MITCE itu juga telah mendapatkan sejumlah komitmen kerja sama dengan pihak pengusaha Malaysia.
Pemilik merek dagang "Kopi Kamu", Rudy J Pesik mengatakan keikutsertaannya dalam pameran ini untuk menunjukkan kepada pihak internasional bahwa Indonesia memiliki keanekaragaman kopi terbesar di dunia.
"Indonesia adalah penghasil kopi nomor 3 terbesar di dunia yang memiliki jenis kopi yang bervariasi. Bahkan bisa dikatakan kopi Indonesia merupakan yang paling enak di dunia," ungkapnya.
Untuk itu, lanjut dia, dirinya senantiasa memperkenalkan kopi yang dihasilkan dari sejumlah daerah di Tanah Air ke mancanegara melalui keikutsertaan di sejumlah pameran internasional.
"Saya tiap bulan berpameran di tiga negara guna memperkenalkan jenis kopi terbaik yang ada di Indonesia," paparnya.
Bahkan, menurut pemilik merek dagang "Kopi Kamu" ini, dirinya telah membuka cabang di 30 negara dengan pola waralaba. "Kopi Kamu memiliki cabang sampai di Amerika Latin," ungkapnya.
Ekspor Teh Dan Kopi Indonesia Ke Malaysia Rp1,17 Triliun Per Tahun
Indonesia tercatat sebagai pemasok utama produk teh dan kopi di Malaysia dengan pangsa pasar yang terus meningkat, nilainya hingga ratusan juta ringgit dalam setahun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Topik
Konten Premium