Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

WISCO & Sinar Mas Jajaki Investasi US$5 Miliar Bangun Pabrik Baja

Perusahaan besi baja terbesar keempat di China, Wuhan Iron and Steel Group (WISCO), menggandeng Sinar Mas Group siap menjajaki investasi lebih dari US$5 miliar untuk membangun pabrik besi baja terintegrasi di Indonesia.
Ilustrasi/Bisnis.com
Ilustrasi/Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA - Perusahaan besi baja terbesar keempat di China, Wuhan Iron and Steel Group (WISCO), menggandeng Sinar Mas Group siap menjajaki investasi lebih dari US$5 miliar untuk membangun pabrik besi baja terintegrasi di Indonesia.

Menteri Perindustrian M.S. Hidayat mengatakan WISCO mendapat mandat dari Pemerintah China secara langsung untuk berinvestasi di Indonesia dalam rangka mewujudkan rencana kerja sama Indonesia-China yang dicetuskan Oktober tahun lalu. Hal tersebut lah yang menjadi alasan WISCO datang Kementerian Perindustrian untuk mewujudkan rencana tersebut.

Menurut Hidayat, WISCO siap berinvestasi di Indonesia pada tahun ini asalkan mendapatkan kepastian lokasi pabrik dari pemerintah Indonesia. Adapun, syarat yang diminta oleh WISCO dan Sinarmas adalah lokasi yang dekat dengan pelabuhan dengan kedalaman yang cukup dalam.

“Saya usulkan di Jawa Timur, mereka akan investasi besar, bisa lebih dari US$5 miliar secara bertahap. Dia kerja sama dengan Sinarmas Group, joint venture pasti,” kata Hidayat usai menerima kunjungan delegasi WISCO dan Sinarmas di Kemenperin, Rabu (19/3/2014).

Rencananya, pabrik besi baja terintegrasi tersebut bisa menghasilkan produk besi baja hingga 5 juta ton. Hasil produk akan digunakan untuk kebutuhan otomotif, kapal, serta semua industri yang membutuhkan pasokan besi dan baja. “Tetapi nanti akan diekspor juga ke sana, sebagian.”

Selain meminta lokasi yang dekat dengan pelabuhan, WISCO juga meminta lokasi yang dekat dengan bahan baku. Menurut Hidayat, lokasi Jawa Timur sudah sangat tepat sehingga investor bisa segera merealisasikannya. Sebenarnya, pihaknya ingin menawarkan lokasi di Indonesia Timur, tetapi pihak WISCO menginginkan infrastruktur yang sudah tersedia.

“Kalau di luar Pulau Jawa tidak mungkin, makanya saya tawarkan di Jatim, bahan baku bisa dapat dari Kalimantan, kan dekat,” tambah dia.

Saat ini, kata Hidayat, feasibility study sudah dilakukan. Pihak WISCO dan Sinarmas juga sebenarnya sudah melakukan kajian di Jawa Timur. Hanya saja, investor tersebut ingin mendapatkan rekomendasi resmi dari pemerintah. Adapun, lahan yang dibutuhkan cukup besar, yakni sekitar 1.500 ha. Lahan tersebut nantinya juga akan digunakan untuk pembangunan kawasan industri.

“Kapan akan mulai realisasinya belum tahu, pemerintah dan investor maunya tahun ini, ya itu asalkan lokasinya nanti sudah selesai ditentukan. Sekarang kan kami sudah tunjukkan di Jawa Timur, nanti tim mereka akan follow up. Soal insentif juga belum dibicarakan,” ujar dia.

Chairman Sinarmas Group Franky Widjaja mengatakan mengungkapkan saat ini belum ada pembicaraan dan perjanjian bisnis secara resmi dengan WISCO. “Tetapi semua peluang terbuka. Sekarang ini tujuan kami untuk fasilitasi,” kata Franky.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Riendy Astria
Editor : Sepudin Zuhri

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper