Bisnis.com, JAKARTA—Setelah paket kebijakan pemerintah pertama dan kedua kurang optimal memperbaiki defisit transaksi berjalan, pemerintah akan merilis paket kebijakan ekonomi ketiga dengan fokus penyeimbangan neraca pembayaran dan neraca transaksi berjalan.
“Paket kebijakan ekonomi ketiga ini akan diarahkan untuk memperbesar dan menahan aliran modal tetap berada di pasar domestik,” terang Staf Khusus Presiden bidang Ekonomi dan Pembangunan Firmanzah, dikutip dari laman Setkab, Selasa (18/3/2014).
Menurutnya, paket kebijakan ekonomi ketiga yang sedang dipersiapkan pemerintah ini akan mengatur lebih lanjut terkait repatriasi keuntungan investor asing, sehingga dapat diinvestasikan kembali di Indonesia.
“Relaksasi investasi ini diharapkan dapat memperkecil defisit neraca transaksi berjalan sekaligus mendorong minat investasi lainnya, yang distribusinya akan diarahkan pada pembangunan sektor riil,” ungkap Firmanzah.
Terkait revisi Daftar Negatif Investasi (DNI), lanjutnya, pemerintah akan mengedepankan kepentingan nasional, serta terus mendorong pengusaha lokal untuk lebih berperan dalam system perekonomian nasional.
Pemerintah berharap paket kebijakan ekonomi ini dapat semakin memperkokoh struktur fundamental ekonomi nasional yang kini terus menguat, seiring berjalannyanya paket kebijakan ekonomi sebelumnya, yang telah dikeluarkan pada tahun lalu.