Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jalur Ganda Lintas Selatan Selesai 2016

Kementerian Perhubungan melalui Direktorat Perkeretaapian menyatakan proyek pembangunan jalur ganda kereta api lintas selatan, ditarget selesai pada 2016.

Bisnis.com, BATANG--Kementerian Perhubungan melalui Direktorat Perkeretaapian menyatakan proyek pembangunan jalur ganda kereta api lintas selatan, ditarget selesai pada 2016.

Direktur Prasarana Perkeretaapian Arief Heriyanto mengatakan hingga memasuki bulan Maret, pihaknya terus mengadakan proses lelang pengembangan jalur ganda yang rencananya membentang dari Cirebon-Purwokerto-Jogja-Madiun, dan berakhir di Surabaya.

Februari lalu, Kemenhub melalui Pelaksana Tugas (Plt) Dirjen Perkeretaapian yang waktu itu dijabat Leon Muhammad menyatakan proyek tersebut awal terlaksana pada April ini.

Sumber pendanaan, selain dari anggaran pemerintah melalui surat utang, juga mendatangkan utang dari Jepang dan Cina. Total dana inilah yang nantinya menyambungkan rel ganda hingga Surabaya.

Kebutuhan dana disinyalir mencapai tidak kurang dari Rp10 triliun. Besaran tersebut lebih besar ketimbang dana pengembangan jalur ganda lintas utara, Rp9,8 triliun.

Menurut Arief, pendanaan lebih besar itu dikarenakan  lintasan selatan banyak membutuhkan pembangunan terowongan. "Tapi tidak masalah, kita sudah banyak pengalaman membangun," katanya, Senin (17/3/2014).

Dia merincikan pembagian pendanaan antara pemerintah, utang luar negeri dari Jepang dan Cina. Ketiganya diperuntukkan bagi pembangunan jalur berbeda.

"Alokasi bertahap, tahun anggaran 2014-2016. Jalur Cirebon-Prupuk menggunakan Surat Bunga Syariah Negara [SBSN] , Purwokerto-Kutoarjo, memakai pinjaman Jepang, sisanya dari pinjaman Cina," ujarnya.

Penyelesaian jalur ganda lintas selatan inipun diharapkan mampu membantu mengurangi beban Pantura. Untuk jalur ganda lintas utara, Kemenhub memperkirakan bakal mampu mengurangi kepadatan jalan hingga 15%.

Sebagaimana diungkapkan Djoko Setijowarno, Dosen Unika Soegijapranata yang juga Ketua Forum Perkeretaapian MTI, dengan maksimalisasi kereta, per perjalanan angkutan barang truk bisa dikurangi signifikan.  

Perhitungannya, sebagaimana dipaparkan Kemenhub, tiap tarikan satu rangkaian bisa mengurangi 60 kontainer di jalan raya. Sebab, tiap rangkaian kereta, bisa menggandeng hingga 30 gerbong, per gerbong bisa setara 2 buah kontainer.

"Tapi saat ini yang masih beroperasi hanya mampu mengangkut 20 gerbong, sehingga mutlak dibutuhkan pengembangan armada dan stasiun barang," ujar Djoko.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Kahfi
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper