Bisnis.com, SEMARANG--Konversi bahan bakar Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU) Tambak Lorok dari sebelumnya menggunakan bahan bakar minyak menjadi bahan bakar gas menghasilkan penghematan Rp 2 trilun rupiah per tahun.
Oleh karena itu, pembangunan proyek pemipaan gas dari Kepodang-Tambak Lorok di Jawa Tengah sepanjang 207 kim digenjot dan diperkirakan rampung pada Agustus 2015.
Pemakaian gas oleh PT PLN (Persero) sebagai bahan bakar pembangkit dari sebelumnya menggunakan bahan bakar minyak setidaknya akan menghemat Rp 2 triliun setiap tahun, demikian diucapkan M usai peresmian ground breaking Proyek Infrastruktur Gas Bumi Terintegrasi di Jawa Tengah, Jumat (14/3/2014).
Menteri Energi Dan Sumber Daya Mineral, Jero Wacik mengatakan fas merupakan energi ramah lingkungan dan memiliki harga yang murah dibandingkan minyak. Selain itu Indonesia, Indonesia memiliki cadangan yang besar.
"Oleh karena itu, program konversi bahan bakart PLTGU Tambak Lorok harus dilaksanakan. Hal ini akan banyak membantu rakyat kecil yang menggunakan listrik 450 watt- 900 watt. Pemerintah berketetapan hati untuk menjaga rakyat kita yang kurang mampu,” ujarnya seperti dilansir laman Kementerian ESDM, Minggu (16/3/2014).
PLTGU Tambak Lorok merupakan salah satu pembangkit yang dimiliki oleh anak perusahaan PLN, PT Indonesia Power. Pembangkit terhubung dan memasok kebutuhan energi listrik pada Sistem Ketenagalistrikan Jawa-Bali, khususnya beban pada region 3 Jawa Tengah.
PLTGU tersebut beroperasi dengan energi primer BBM-MFO di kompleks PLTGU/U Tambaklorok di kotamadya Semarang, propinsi Jawa Tengah.
Pengelolaan operasi serta pemeliharaan pembangkit dimaksud beserta seluruh sarana dan prasarana yang terkait didalamnya dilaksanakan oleh Unit Bisnis Pembangkitan (UBP) Semarang.