Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kenaikan TDL: Perusahaan Manufaktur Jepang Minta Waktu Adaptasi

Perusahaan manufaktur asal Jepang, PT Itochu Indonesia meminta pemerintah Indonesia memberikan keringanan dan penundaan terkait rencana kenaikan tarif listrik untuk golongan pelanggan industri besar yang berlaku pada Mei 2014.
Pendistribusian listrik/Bisnis
Pendistribusian listrik/Bisnis

Bisnis.com,  JAKARTA- Perusahaan manufaktur asal Jepang, PT Itochu Indonesia meminta pemerintah Indonesia memberikan keringanan dan penundaan terkait rencana kenaikan tarif listrik untuk golongan pelanggan industri besar yang berlaku pada Mei 2014.

Rencana kenaikan tarif listrik tersebut dinilai akan memengaruhi rencana investasi industri ke depan.

Presdir  Itochu Indonesia Takuji Motooka menyatakan apresiasinya terhadap pemerintah Indonesia yang sudah mendukung kegiatan usaha perusahaan Jepang di Indonesia selama ini.

Namun adanya rencana kenaikan tarif listrik untuk pelanggan industri skala besar yang memakai listrik bertegangan menengah dengan daya di atas 200 kVA atau I-3 khusus perusahaan berstatus terbuka sebesar 38,9% dan pelanggan industri yang memakai jaringan bertegangan tinggi dengan daya di atas 30.000 kVA atau golongan I-4 sebesar 64,7% membuat pihaknya meminta pengertian pemerintah Indoenesia.

“Keprihatinan kami yang mendalam mengenai rencana tersebut, karena akan berdampak besar untuk semua industri,” tulis Motooka dalam salinan surat yang akan diberikan kepada Menteri Perindustrian M.S. Hidayat, Kamis (13/3/2014).

Menurutnya, kebijakan pemerintah Indonesia untuk mengurangi subsidi listri bisa dipahami. Namun, dia menilai tingginya presentase kenaikan tersebut akan membuat biaya ke konsumen semakin berat.

Pasalnya, untuk pelanggan industri kelompok I-3 dan I-4, listrik sangat diperlukan bukan hanya untuk kegiatan operasional, melainkan juga komponen utama biaya produksi.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Riendy Astria
Editor : Ismail Fahmi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper