Bisnis.com, SINGAPURA—Gangguan pasokan gas alam ke Eropa karena peningkatan aksi militer Rusia di Ukraina dapat meningkatkan harga dan permintaan gas alam cair (liquefied natural gas/LNG) di Asia dan Amerika Selatan.
Menurut Societe Generale SA dan Morgan Stanley, Rusia yang memasok lebih dari seperempat gas alamnya ke Eropa dan sebagian besar melalui Ukraina, telah memotong pasokannya sebanyak dua kali sejak 2006.
“Walaupun krisis saat ini belum mengganggu ekspor, namun harga gas alam cair akan bergerak ke atas jika arus transit Ukraina di hentikan,” kata Thierry Bros, analis Societe Generale di Paris kemarin.
Penyebaran pasukan Rusia ke Crimea akhir pekan lalu mengguncang pasar energi, mengakibatkan rally terbesar pada harga gas di Inggris dalam 29 bulan dan mendorong Eropa untuk mengimpor gas lebih banyak dari Rusia dalam hampir 1 bulan.
Menurut Holmwood Consulting Ltd., sebuah konsultan energi di Inggris, setiap pembatasan pasokan justru berpotensi menyebabkan pedagang menghentikan penjualan kargo LNG dari penyimpanan ketimbang menyimpannya untuk penggunaan domestik, hal ini memicu persaingan bahan bakar di Amerika Selatan dan Asia.
“Satu-satunya cara agar Amerika Selatan bisa mendapatkannya yaitu dengan mengalahkan Asia,” kata Leigh Bolton, Managing Director Holmwood.
OAO Gazprom, eksportir bahan bakar ke Eropa asal Rusia yang menggunakan pipa, mengisyaratkan bahwa pasokan ke Ukraina dapat di hentikan jika negara itu tidak membayar utang untuk pengiriman.
Menurut CEO Gazprom Alexey Miller dalam sebuah pernyataan, NAK Naftogas Ukrainy, perusahaan gas negara Ukraina berutang US$1,89 miliar dan telah hampir menghentingkan pembayaran untuk pengiriman.