Bisnis.com, JAKARTA—Realisasi penyerapan anggaran belanja negara pada kuartal I/2014 diperkirakan masih di bawah target pemerintah sebesar 23% dari total belanja APBN seiring birokrasi yang relatif kaku.
Pengamat ekonomi Paramadina Public Policy Institute Wijayanto Samirin mengatakan prediksi pemerintah terlalu optimis jika mengacu pada penyerapan kuartal I pada tahun-tahun sebelumnya yang berkisar di level 16%.
“Selain itu, penyerapan pun juga didominasi oleh pengeluaran untuk belanja pegawai. Jadi memang, proyeksi penyerapan belanja 23% dari belanja APBN sulit untuk diwujudkan,” ujarnya, ketika dihubungi, Jumat (7/3/2014).
Dia menilai pemerintah perlu mendorong penerapan multi years budgeting. Menurutnya, dengan multi years budgeting, pemerintah bisa menyerap anggaran secara lebih berkelanjutan dan konsisten karena sudah ditetapkan sejak awal, terutama belanja modal.
Wijayanto menuturkan ketentuan dalam penerapan multi years budgeting sudah lengkap. Kendati demikian, berbagai instansi pemerintah menganggap proses pelaporan dari belanja multi years budgeting terlalu rumit.
Alhasil, banyak instansi pemerintah cenderung menghindarinya. Oleh karena itu, simplikasi prosedur belanja, dan edukasi bagi aparat instansi perlu dilakukan agar belanja multi years budgeting itu bisa dilakukan dengan transparan dan akuntabel.