Bisnis.com, JAKARTA--Perusahaan yang bergerak di sektor agribisnis asal Amerika Serikat (AS) PT Cargill Indonesia (Cargill) menargetkan pembangunan pabrik pengolahan kakao di Gresik yang saat ini sudah dalam tahap konstruksi bisa beroperasi pada September 2014.
Country Head-General Manager PT Cargill Indonesia Jean-Louis Guillou mengatakan proyek dengan investasi sekitar US$185 juta ini masih berjalan sesuai dengan target yang ditetapkan sebelumnya.
Adapun pabrik pengolahan kakao ini tidak untuk memproduksi produk jadi untuk siap konsumsi. Namun, menghasilkan produk-produk olahan kakao yang akan dipasok ke industri-industri produk konsumsi.
“Masih berjalan, hampir selesai, kemungkinan Juli-Agustus. So we can producing sekitar September atau paling lambat akhir 2014,” kata Jean di kantor Kementerian Perindustrian, Rabu (5/3/2014).
Menurutnya, bahan baku berupa bijih kakao yang akan diolah di pabrik di Gresik akan diperoleh dari daerah Sulawesi, khususnya Sulawesi Selatan.
Dia berharap, pemerintah bisa memberikanpengarahan kepada petani-petani di Indonesia untuk bisa lebih meningkatkan kapasitas produksi kakao.
“Kami juga akan membantu mereka menggarap lahan dan pasca panen sehingga kakao yang diproduksi bisa lebih banyak lagi. Indonesia memiliki potensi yang besar, jadi petaninya harus dibantu,” tambah dia.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) yang diolah Kementerian Perindustrian, kinerja industri pengolahan kakao beberapa tahun belakangan terus mengalami kemajuan.
Mulai dari jumlah perusahaan, nilai investasi, kapasitas, produksi, ekspor, hingga utilisasi.
Direktur Jenderal Industri Agro Kementerian Perindustrian Panggah Susanto mengatakan pada 2010, utilisasi industri pengolahan kakao hanya 43,5%.
Kemudian, pada 2011 naik menjadi 44,6% dan kembali meningkat pada 2012 dengan utilisasi 60,6%. “Data pada 2013, utilisasi sekitar 72,22%.”
Pada sisi lain, terkait dengan pemberian insentif, awalnya Cargill meminta insentif berupa tax holiday.
Namun, lantaran tidak memenuhi syarat, pemerintah menawarkan tax allowance. Adapun hingga saat ini, proses pengajuan insentif tersebut masih belum jelas. Jean sendiri memilih tidak berkomentar mengenai hal ini.
Staf Ahli Menteri Perindustrian Benny Wachjudi mengaku tidak begitu mengetahui sudah sejauh mana proses tersebut dilakukan. “Nanti saya cek lagi.”
Wakil Ketua Umum Bidang Industri Pengolahan Makanan dan Peternakan Kadin Indonesia Juan Permata Adoe mengatakan investasi Cargill di Indonesia sudah sekitar Us$750 juta.
Dia berharap, Cargill bisa berinvestasi lebih besar lagi. Adapun tahun ini, Cargill merupakan satu-satuunya perusahaan yang berinvestasi di sektor pengolahan kakao.