Bisnis.com, JAKARTA - Kalangan pengusaha menilai sudah tidak ada harapan bagi pemerintahan sekarang untuk bisa merealisasikan pembangunan kilang pengolahan minyak.
Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sofjan Wanandi mengatakan investasi di sektor hulu, seperti kilang minyak, sangat dibutuhkan Indonesia.
Pasalnya, Indonesia masih mengimpor minyak mentah, padahal kebutuhan minyak untuk diolah menjadi bahan bakar atau kebutuhan industri sangat besar.
Dengan demikian, kata Sofjan, pembangunan kilang pengolahan minyak sangat mendesak. “Tetapi, kalau tahun ini saya pikir susah karena terlalu banyak gangguan, no hope,” kata Sofjan di Jakarta, Kamis (27/2/2014).
Menurutnya, masalah koordinasi antar pemerintah menjadi salah satu penyebab lambatnya masuknya investasi di sektor ini.
Dia mengatakan, sebenarnya ada dua investor dari Arab Saudi dan Kuwait yang sudah melakukan studi di dalam negeri tetapi belum bisa diterima. Hal ini lantaran Kementerian Keuangan menilai permintaan kedua investor tersebut terlalu berlebihan.
Namun, di sisi lain, Kementerian Perindustrian mendesak agar perudingan dengan kedua investor tersebut dibicarakan lagi untuk mencari titik temu.
Pasalnya, kebutuhan akan kilang pengolahan minyak sudah sangat mendesak. Apalagi, industri petrokimia juga sangat membutuhkan kilang pengolahan minyak. “Saya pikir selama ini koordinasinya kurang baik, ini yang harus dibenahi,” tambah Sofjan.
Namun, dia memperkirakan masalah kordinasi ini akan berkurang pada pemerintahan baru. Melalui UU No.3/2014 tentang Perindustrian yang baru diterbitkan, disebutkan bahwa Kemenperin memiliki kewenangan yang lebih besar sehingga seluruh kegiatan industri akan lewat kementerian itu.
“Bila selama ini industri farmasi di Kementerian Kesehatan, energi di KESDM, nanti semuanya akan melalui Kemenperin bila ada hubungannya dengan industri, satu kordinasi. Soal refinery nanti Kemenperin juga akan menentukan,” jelasnya.
Sebelumnya, Menteri Perindustrian M.S. Hidayat mengatakan Indonesia terlambat menyikapi pembangunan pengolahan minyak di dalam negeri.
Setelah menolak dua investor asal Kuwait dan Arab Saudi, pemerintah kemudian berencana membangun dengan menggunakan APBN. Namun kini, pemerintah melakukan roadshow ke Singapura untuk menawarkan proyek kilang kepada investor.