Bisnis.com, JAKARTA - PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) akan mengembangkan bisnis angkutan kargo tanpa meninggalkan tugasnya sebagai BUMN yang melayani pengangkutan penumpang antar pulau di Indonesia.
Direktur Utama Pelni Syahril Japarin mengatakan perusahaan akan tetap menjalankan tugasnya sebagai kapal angkutan penumpang, tetapi di lain sisi perusahaan juga perlu melakukan diversivikasi usaha ke angkutan kargo agar tetap bertahan dan dapat berkembang.
“Kita perlu diversivikasi sehingga kita coba untuk mendapatkan market-market angkutan kargo terutama dari sesama BUMN atau swasta,” ujarnya, Senin (24/2/2014).
Syahril menerangkan sejauh ini pendapatan perusahaan masih didominasi dari pengangkutan penumpang sebesar 70%, sedangkan angkutan kargo masih 30%. Namun bukan tidak mungkin, pendapatan dari bisnis angkutan kargo menjadi penyumbang terbesar perusahaan nantinya.
“Ya kalau menurut saya, kami balik. Sehingga kami tidak bergantung penuh kepada pemerintah untuk menghidupkan perusahaan ini,” ujarnya.
Keseriusan Pelni untuk menjadi pemain angkutan kargo ini terlihat pada akhir tahun lalu dengan mengoperasikan kembali sejumlah kapal kargo yang selama ini disewakan kepada pihak ketiga.
Pelni telah memiliki kurang lebih 4 kapal angkutan barang dengan kondisi 3 laik laut sedangkan satu sisanya masih memerlukan perbaikan.
“Sebenarnya sudah ada. Di kapal penumpang pun kan ada kargonya. Namun tidak fokus. Sekarang kita ingin jalankan sendiri [kapal-kapal angkutan kargo] dan kelola dengan baik. Sehingga ini mudah-mudahan menjadi portofolio yang tumbuh dengan baik,” ujarnya.