Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

AEC 2015; Logistik Nasional Tahan Gempuran Asing

Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa merasa percaya akan kemampuan industri logistik nasional menahan gempuran asing pada pemberlakuan Asean Economic Community (AEC) 2015.
Kargo penopang logistik nasional?Bisnis
Kargo penopang logistik nasional?Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA--Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa merasa percaya akan kemampuan industri logistik nasional menahan gempuran asing pada pemberlakuan Asean Economic Community (AEC) 2015.

Para pelaku usaha pun mengungkapkan hal senada, meski mencatatkan pekerjaan rumah yang mesti dibenahi sebelum pasar ekonomi bersama itu berlangsung.

Hatta mengatakan hal tersebut di malam penganugerahan dirinya sebagai sosok inisiator pengembangan industri logistik nasional, Selasa (18/2/2014) malam.

Menurutnya, integrasi ekonomi, baik cakupan rejional maupun global sudah tak terhindarkan, karena itu sebagai negara yang memiliki kekayaan alam dan manusia, Indonesia semestinya bisa meraih peluang besar.

Dia menyinggung target capaian pemerintah yang berkeinginan perekonomian nasional melesat sebagai yang terbesar pada 2025 nanti. Untuk AEC 2015, simpulnya, adalah permulaan untuk integrasi ekonomi yang lebih besar. “[Tahun] 2020, akan ada ekonomi bersama APEC.” 

 “Tahun 2015 ada integrasi ekonomi Asean. Untuk memenanginya, kata kuncinya ada di konektivitas, dan unsur utamanya adalahSislognas [sistem logistik nasional]. Dengan adanya Sislognas diharapkan mampu meningkatkan daya saing nasional,” paparnya.

 Adanya panduan Sislognas, lanjutnya, membuat arah kebijakan pemerintah seiring sejalan dengan tujuan memperkuat industri nasional. “Namun memang kita harus mengejar tingkat biaya logistik negara lain yang hanya 7% dari biaya produksi. Kalau tidak, barang-barang kita yang baru keluar dari pabrik sudah kalah murah sampai 15%-20%.”

Sementara itu, adanya AEC 2015 disikapi positif para pelaku jasa logistik. Tetapi umumnya, mereka menggarisbawahi kinerja pemerintah dalam memberikan insentif serta keselarasan regulasi bagi sektor logistik.

Deputy CEO PT Kamadjaja Logistics Ivan Kamadjaja melihat pasar bersama se-Asean membuka peluang dengan adanya aliran investasi manufaktur ke dalam negeri. “Sehingga kami harapkan dengan adanya pasar bersama tersebut, Indonesia menjadi basis produksi, bukan sekadar pasar,” terangnya.

Menurutnya, selama ini pangsa jasa logistik nasional cukup besar, bahkan selalu mendapat pertumbuhan di atas 10%.  “Untuk pasar logistik nasional yang ada saat ini sekitar Rp1.500 triliun,” 

Di lain sisi, pelaku jasa logistik itupun mengamati adanya persaingan yang meningkat ketat ketika pemberlakuan pasar ekonomi bersama berlaku.

 “Persaingan semakin tinggi karena semaki banyak perusahaan logistik dari negara-negara Asean yang masuk ke Indonesia,” terang Ketua Asosiasi Logistik Indonesia (ALI) Zaldy Masita.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Kahfi
Editor : Ismail Fahmi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper