Bisnis.com, JAKARTA - Menghadapai ancaman lahar dingin Gunung Kelud, Kementerian Pekerjaan Umum menyiapkan cara untuk meredam dampak buruk bagi masyarakat.
Kementerian Pekerjaan Umum telah menyiapkan sabo dam di beberapa sungai sekitar Gunung Kelud guna mengantisipasi adanya bahaya lahar dingin yang dapat merusak bangunan milik warga.
Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto mengatakan sabo dam alias kantong-kantong lumpur tersebut memiliki daya tampung hingga 14,5 juta kubik.
"Sungainya sendiri mampu menampung 14 juta meter kubik, maka jika dijumlah totalnya mampu menampung lumpur hingga 28 juta kubik," katanya dalam keterangan tertulis, Selasa (18/2/2014).
Djoko meyampaikan, terdapat enam lokasi yang dapat menimbulkan potensi bahaya jika kali di daerah tersebut dialiri banjir lahar dingin.
Tanpa merinci enam lokasi tersebut, dia menegaskan kementerian sudah mengantisipasi dengan alat-alat berat.
"Jika ada tanggul yang kurang tinggi, kita akan tinggikan. Secara bertahap kita juga akan bangun checkdam dan memperbesar kapasitas sabo dam," ujarnya
Walau volume lava yang keluar diprediksi mencapai 100 juta meter kubik, Djoko yakin banjir lahar dingin tetap bisa teratasi, karena tidak akan turun sekaligus.
Sementara itu, Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Brantas Billy Parmono menyampaikan kementerian membutuhkan lima dam yang akan tersebar di lima lokasi.
Pembangunan satu buah dam memerlukan biaya sekitar Rp20 miliar.
"Satu dam dapat menampung 2 juta meter kubik. Jadi kita butuh dana total Rp100 miliar. Pembangunan dilaksanakan selama 2 tahun anggaran yang dimulai pada tahun ini," papar Billy. (Bisnis.com)