Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Proyek Rel Ganda di Jateng tak Diimbangi Terowongan Baru

Pembangunan terowongan baru di dekat Stasiun Ijo yang menghubungkan Kroya dan Kebumen menjadi titik tersulit dalam pengerjaan rel ganda lintas selatan Jawa antara Kroya-Kutoarjo Jawa Tengah.
  Pemasangan rel ganda di Jateng/Bisnis
Pemasangan rel ganda di Jateng/Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA-- Pembangunan terowongan baru di dekat Stasiun Ijo yang menghubungkan Kroya dan Kebumen menjadi titik tersulit dalam pengerjaan rel ganda lintas selatan Jawa antara Kroya-Kutoarjo Jawa Tengah.

Direktur Infrastruktur Ditjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Arief Heriyanto mengataka pada titik tersebut sudah ada sebuah terowongan dan dilengkapi dengan rel tunggal. Terowongan itu selama ini difungsikan bagi kereta api lintas selatan.

Lanjutnya, terkait pembangunan rel ganda Kroya-Kutoarjo, pihaknya tidak akan memanfaatkan rel lama tersebut karena terlalu beresiko. Secara teknis jika melakukan pelebaran terowongan sebelum memasang rel dikhawatirkan bisa mengganggu struktur terowongan.

"Karena itu kami mengambil kesimpulan nantinya akan dibangun terowongan baru sepanjang 500 meter di sebelah terowongan lama dan langsung dipasang 2 rel. Nantinya terowongan lama tidak akan difungsikan lagi," ujarnya, Senin (10/2/2014).

Menurutnya pembangunan jalur kereta api lintas Kroya-Kutoarjo sepanjang 76 kilometer merupakan bagian dari pembangunan jalur ganda lintas selatan Jawa. Katanya, pengerjaan konstruksi jalur itu akan dilaksanakan pertengahan 2014 dan ditargetkan selesai 2017.

"Untuk pekerjaan fisik belum ditetapkan pelaksana pekerjaa karena masih dalam proses lelang," jelasnya.

Lanjut dia agar pelaksanaan pekerjaan fisik pembangunan jalur ganda kereta api Kroya-  Kutoarjo sesuai spesifikasi teknis yang telah ditetapkan, Ditjen Perkeretaapian telah menetapkan Japan Transportations Consultans and Associations (JTCA) untuk melaksanakan jasa konsultasi pengawsan.

Penandatanganan nota kesepahaman antara Ditjen Perkeretaapian dan JTCA dilaksanakan pada Senin pagi antara Kepala Satuan Kerja (Satker) Pembanguna Rel Lintas Selatan Jawa Haryanto dan Presiden JTCA Tamio Kakinuma disaksikan Plt Dirjen Perkeretaapian Leon Muhammad.

Menurut Haryanto, kontrak konsultan pengawasan dengan JCTA senilai 1,3 miliar yen dan Rp58,9 miliar untuk porsi Indonesia. Pembangunan rel ganda Kroya-Kutoarjo, imbuh dia, merupakan kelanjutan pembagunan rel ganda Solo-Yogyakarta-Kutoarjo serta Purwokerto-Kroya yang didanai dengan pinjaman lunak dari Pemerintah Jepang.

Sementara pembangunan jalur ganda antara Cirebon-Kroya khususnya Cirebon-Prupuk akan didanai melalui mekanisme penerbitan Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) yang pengerjaan segmen III akan digeber April ini. Sedangkan untuk jalur Solo-Madiun bakal menggunakan pinjaman lunak dari Pemerintah China.

"Semntara untuk Madiun-Surabaya belum diketahui dari mana pendanaannya. Mungkin menggunakan APBN," jelasnya.

Menurutnya jiika pemasagan jalur ganda lintas selatan rampung 2018 maka bisa meningkatkan volume lalu lintas kereta api dari 81 kereta api perhari menjadi 189 setiap hari khususnya untuk kereta api ekonomi dan barang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper