Bisnis.com, JAKARTA-Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menargetkan pendistribusian 2,1 juta paket perdana konversi minyak tanah ke liquefied petroleum gas (LPG).
Muhammad Hidayat, Direktur Pembinaan Usaha Hilir Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM, mengatakan paket perdana konversi yang dibagikan tahun ini mencapai 1,7 juta. Jumlah tersebut masih ditambah 400.000 alokasi paket perdana tahun lalu yang belum didistribusikan.
“Total yang dibagikan tahun ini 2,1 juta paket perdana konversi, yang terdiri dari 1,7 juta dari alokasi tahun ini dan sisanya adalah alokasi tahun lalu yang belum didistribusikan,” katanya di Jakarta, Selasa (28/1/2014).
Hidayat menuturkan program konversi itu tidak akan dilaksanakan di seluruh wilayah Indonesia. Alasannya, harga LPG di beberapa wilayah kawasan Indonesia Timur tidak ekonomis.
Dia pun berharap tahun ini merupakan tahun terakhir pelaksanaan kebijakan konversi minyak tanah ke LPG, dan seluruh paket perdana dapat disalurkan tepat sasaran.
Dengan begitu, negara dapat menghemat lebih banyak anggaran untuk subsidi BBM.
Program konversi minyak tanah ke LPG sendiri membuat negara menghemat anggaran subsidi bahan bakar minyak (BBM) hingga Rp85 triliun sepanjang 2007-2013.