Bisnis.com.BANDAR LAMPUNG- Volume bongkar muat kargo di Pelabuhan Panjang, Bandar Lampung mengalami peningkatan signifikan hingga 40% sepanjang tahun lalu.
General Manajer Pelindo II Cabang Pelabuhan Tanjung Doso Agung mengatakan dari jumlah itu 74% diantaranya merupkan kargo internasional yang berorientasi ekspor seperti batubara.
"Saat ini Pelabuhan Panjang sudah menjadi pelabuhan direct call langsung menjadi tujuan dari negara asal seperti Argentina dan Brazil yang membawa muatan seperti kedelai, gandum dan jagung," jelasnya, Jumat (24/1/2014).
Dia berharap dengan adanya konektivitas jalur kereta api ke Pelabuhan Panjang yang diperkirakan bakal beroperasi April mendatang, jumlah muatan batubara di pelabuhan itu bisa mencapai 1 juta ton.
Pelindo II dan Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Lampung, kata dian tengah mengusahkan agar terjadi konektivitas antara Pelabuhan Panjang dan semua daerah di Sumatra supaya pelabuhan itu bisa menjadi pintu gerbang arus barang.
Doso mencontohkan kereta api yang datang dari daerah lain di Sumatra membawa batubara ke pelabuhan, dan pulang membawa muatan seperti pupuk dan hasil bumi.
"Karena itu kami mengharapkan dukungan seluruh pihak untuk mempercepat konektivitas karena relnya sudah masuk ke pelabuhan dan hari ini diresmikan," ujarnya.
Selama 2013 Pelabuhan Panjang yang merupakan pelabuhan terbaik kedua setelah Tanjung Priok mendapat revenue Rp150 miliar.
Jika telah terjadi konektivitas, pendapatan bisa meningkat menjadi Rp200 miliar tahun ini.