Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Antisipasi Lonjakan di Bakauheni Saat Arus Balik, Pelabuhan Panjang Dimaksimalkan

Kementerian Perhubungan akan memaksimalkan penggunaan Pelabuhan Panjang, untuk mengurai kemacetan antrean kendaraan di Pelabuhan Bakauheni saat arus balik.
Antisipasi Lonjakan di Bakauheni Saat Arus Balik, Pelabuhan Panjang Dimaksimalkan. Suasana di Pelabuhan Panjang. /Bisnis-Aprianus Doni Tolok
Antisipasi Lonjakan di Bakauheni Saat Arus Balik, Pelabuhan Panjang Dimaksimalkan. Suasana di Pelabuhan Panjang. /Bisnis-Aprianus Doni Tolok

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) akan memaksimalkan penggunaan Pelabuhan Panjang, Lampung, untuk mengurai kemacetan antrean kendaraan yang berpotensi terjadi di Pelabuhan Bakauheni saat arus balik Lebaran 2024 mendatang.

Kepala Posko Harian Angkutan Lebaran Terpadu 2024 Muhammad Masyhud menjelaskan penggunaan Pelabuhan Panjang untuk arus balik ini sesuai dengan arahan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi. 

Dia menuturkan, Pelabuhan Panjang akan digunakan untuk mengantisipasi terjadinya antrean kendaraan yang mengular di Pelabuhan Bakauheni saat masyarakat hendak kembali ke Pulau Jawa.

Dia menambahkan, Pelabuhan Panjang juga telah digunakan selama arus mudik Lebaran 2024 untuk mengurai kemacetan antrean penyebrangan di Pelabuhan Merak.

"Tadi Pak Menteri (Perhubungan) sudah mengarahkan kalau Pelabuhan Panjang memang harus Kita manfaatkan agar jangan sampai ada penumpukan seperti arus mudik kemarin," katanya saat ditemui di Posko Angkutan Lebaran Terpadu 2024, Gedung Kemenhub, Jakarta pada Selasa (9/4/2024).

Masyhud menjelaskan, Pelabuhan Panjang akan digunakan baik untuk penyeberangan kendaraan roda dua maupun roda empat saat arus balik nanti. Namun, penerapan pengaliran arus kendaraan tersebut nantinya akan dilakukan secara situasional dengan mempertimbangkan kondisi nyata di lapangan.

Adapun, dia juga memastikan mengatakan kondisi antrean Pelabuhan Merak sudah tidak mengular lagi hingga ke luar pelabuhan. Kemudian kondisi antrean di Pelabuhan Ciwandan juga disebut sudah berkurang.

Sebelumnya, PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) menyebut masih banyak masyarakat belum memiliki tiket yang nekat mencoba masuk ke Pelabuhan Merak, Banten pada arus mudik Lebaran 2024. Hal tersebut menjadi pemicu terjadinya kemacetan parah pada jalan menuju arah pelabuhan. 

Direktur Utama ASDP, Ira Puspadewi, menuturkan, sekitar 19.700 orang atau 32% dari total masyarakat yang masuk ke Pelabuhan Merak pada periode 6-7 April 2024 tidak memiliki tiket atau memilih go show. Hal tersebut membuat ASDP harus mengubah ketentuan service level agreement (SLA). 

"Adanya kondisi ini berimbas pada melancarkan distribusi kendaraan di Pelabuhan Merak, terutama pada area gate Pelabuhan," kata Ira.

Seiring dengan hal tersebut, Ira mengimbau kepada masyarakat yang tidak memiliki tiket untuk menunda perjalanan ke Pelabuhan Merak Banten. Masyarakat diminati untuk datang ketika sudah mendapatkan tiket untuk menyeberang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper