Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Perhubungan akan mengusulkan untuk memperbaharui peta laut sebagai pedoman pelayaran di perairan Indonesia yang diterbitkan Dinas Hidro Oseanografi (Dihisdros) TNI-AL, pascainsiden tenggelamnya kapal roll on-roll off (ro-ro) KM. Sahabat di perairan pelabuhan Tanjung Priok, Selasa (21/1/2014).
Dirjen Perhubungan Laut Kemenhub Bobby R.Mamahit mengatakan pihaknya memberikan usulan supaya peta navigasi kapal itu diberikan tanda khusus tambahan pada gambar titik alur yang menjadi lokasi tenggelamnya KM.Sahabat.
“Kami minta pada Dishidros supaya ada tanda khususnya di peta alur titik tenggelamnya kapal tersebut sehingga kapal-kapal yang melintas bisa mengetahui sejak dini dan lebih berhati-hati saat masuk dan keluar alur perairan pelabuhan Priok,” ujarnya kepada Bisnis, Rabu (22/1/2014).
Kemenhub telah mencatat, lokasi tenggelamnya KM Sahabat, tepatnya pada koordinat 05? 45' 07" S / 107? 02' 05"BT, yakni 22 mil dari breakwater Pelabuhan Tanjung Priok.
Bobby mengatakan peta laut yang diterbitkan Dihisdros TNI-AL, selama ini menjadi navigasi/acuan kapal melintasi perairan Indonesia dan sudah diakui secara nasional maupun internasional demi kepentingan keselamatan pelayaran.
Kantor Syahbandar Utama Pelabuhan Tanjung Priok juga sudah mengeluarkan edaran mulai hari ini (22/1) agar semua kapal yang melintas di lokasi tenggelamnya KM Sahabat meningkatkan kewaspadaan.
Meskipun begitu, Syahbandar Priok menyatakan posisi kapal KM Sahabat yang tenggelam pada 22 mil di sebelah timur Pulau Damar, perairan Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta Utara itu, tidak mengganggu alur pelayaran. (K1)