Bisnis.com, JAKARTA - Manajemen Pelindo II (IPC) membantu mempercepat penanganan dan memercayakan sepenuhnya evakuasi KM.Bangka Jaya Line (BJL-1) yang terbalik di Tanjung Priok kepada Kantor Syahbandar Pelabuhan.
General Manager Pelindo II Tanjung Priok, Ari Henryanto pihaknya berupaya agar kegiatan jasa kepelabuhanan lainnya tidak terganggu oleh insiden tersebut.
"Kami sangat prihatin atas kejadian ini, menjadi pelajaran yang baik bagi kita semua untuk lebih meningkatkan kehati hatian terutama terkait dengan keselamatan baik saat di dermaga maupun saat berlayar," ujarnya kepada Bisnis, hari ini, Selasa (14/1/2014).
Dia mengatakan, untuk mempercepat penanganan kejadian, manajemen Pelabuhan Tanjung Priok sangat mendukung pelaksanaan tugas dari kantor syahbandar tersebut, termasuk menyiapkan peralatan dan segala sesuatu yang dibutuhkan.
Kapal BJL-1 milik perusahaan pelayaran PT. Bangka Beltung Jaya Line yang sandar di dermaga penumpang Pelabuhan Tanjung Priok menjelang keberangkatannya pada pukul 02.45 Wib miring dan terbalik ke kiri dalam keadaan terapung di sisi dermaga, pada Selasa dini hari (14/1).
Kapal dengan bobot 2.555 GT, trayek Tanjung Priok – Pangkal Balam (Belitung) bersiap untuk berangkat. Namun kapal mengalami kemiringan dan nyaris tenggelam.
Proses miring sampai terbalik terbilang cepat. Pihak awak kapal mengetahui kapal mulai miring pada pukul 02.45 Wib dan sampai pada posisi terbalik 90 derajat pada pukul 03.05 Wib, hari ini.
Saat ini, Pangkalan Penjaga Laut dan Pantai (PLP) Tanjung Priok sudah memasang oil boom di perairan mengelilingi badan kapal yang terapung dalam kodisi terbalik 90 derajat tersebut untuk menghindari dampak pencemaran akibat tumpahan minyak dari kapal dan kendaraan di dalamnya.
Sebanyak 22 kendaraan sedang, 13 kendaraan kecil dan 2 unit kendaraan roda dua, masih berada di dalam kapal yang terbalik itu.