Bisnis.com, JAKARTA - Ditjen Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum belum menindaklanjuti pembatalan penetapan pemenang tender konstruksi Waduk Karian senilai Rp1,7 triliun.
Dirjen Sumber Daya Air Mohammad Hasan mengatakan hingga saat ini dirinya belum menerima laporan resmi mengenai hal tersebut.
"Selama belum ada suratnya, saya tidak melakukan apa-apa. Bahkan saya belum tahu ada keputusan seperti itu," katanya saat dihubungi Bisnis, Selasa (7/1/2014).
Kemarin, Kepala Badan Pembina Konstruksi (BP Kon) Hediyanto W. Husaini menjelaskan pembatalan Konsorsium Daelim dengan PT Wijaya Karya Tbk. (Wika) sebagai pemenang disebabkan adanya gugatan dari perserta yang kalah.
Menurut rekanan tersebut, tahapan lelang itu tidak sesuai dengan aturan lazim dalam proses tender Indonesia, seperti pengundangan penawaran dan tidak jelasnya saksi.
Untuk dapat melanjutkan proyek tersebut, maka diperlukan tender ulang dengan mengubah volume dan desain paket pekerjaan. "Ya kalau memang harus tender ulang memang harus diubah paket pekerjaannya. Tapi hingga sekarang belum ada persiapan ke sana," ujar Hasan.
Dalam rencana, waduk Karian berkapasitas 219 juta meter kubik dengan debit air sekitar 14,6 meter kubik dan diperkirakan akan memakan waktu pembangunan 3 hingga 4 tahun.
Keberadaaan waduk tersebut ditujukan untuk mencukupi kebutuhan air baku untuk perkotaan dan industri di kawasan Tangerang, Serang, dan Cilegon dengan kapasitas 9,1 meter kubik per detik.
Selain itu, air dari waduk tersebut juga ditujukan untuk keperluan irigasi di kawasan Ciujung seluas 23 hektar, pengendalian banjir di jalan Tol Tangerang-Merak, dan sebagian kecil untuk listrik.
Ditjen SDA Belum Tindak Lanjuti Pengguguran Pemenang Konstruksi Waduk Karian
Ditjen Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum belum menindaklanjuti pembatalan penetapan pemenang tender konstruksi Waduk Karian senilai Rp1,7 triliun.n
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Dimas Novita Sari
Editor : Setyardi Widodo
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
35 menit yang lalu
Tekanan Harga Batu Bara dari Banjir Produksi China
1 jam yang lalu
Emiten Farmasi Dibayangi Impak Depresiasi Mata Uang pada 2025
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
22 menit yang lalu
Pekerja Informal Jadi Beban Ekonomi Indonesia?
36 menit yang lalu
PPN Naik Jadi 12%, Harga BBM Pertamax Cs Ikut Terkerek?
50 menit yang lalu
PPN Naik 12%, Segini Gaji dan Tunjangan Pegawai Pajak Kemenkeu
58 menit yang lalu
Apindo Ramal Pertumbuhan Ekonomi RI Capai 4,9%-5,2% pada 2025
58 menit yang lalu