Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Elpiji Direvisi, Pertamina Merugi Rp6,24 Triliun

Revisi penaikan harga liquefied petroleum gas (LPG) tabung 12 kilogram menggerus pertumbuhan laba bersih PT.Pertamina (persero) menjadi hanya 5,65% dari target pada 2014 yang dipatok 13,17%.

Bisnis.com, JAKARTA - Revisi penaikan harga liquefied petroleum gas (LPG) tabung 12 kilogram menggerus pertumbuhan laba bersih PT.Pertamina (persero) menjadi hanya 5,65% dari target pada 2014 yang dipatok 13,17%.

Direktur Utama Pertamina Karen Agustiawan mengatakan revisi penaikan harga elpiji 12 kg menjadi Rp1.000 per kg dari yang sebelumnya Rp3.959 per kg, menyebabkan kerugian hingga Rp5,4 triliun sepanjang tahun ini dengan asumsi kurs Rp10.500 per dolar Amerika Serikat.

“Kalau realisasi kurs mencapai Rp12.250 per dolar AS, maka kerugian bisa mencapai Rp6,24 triliun sepanjang 2014. Artinya, laba yang tergerus semakin banyak,” katanya Senin (6/1/2014).

Karen menuturkan revisi penaikan harga Elpiji 12 kg tersebut menyebabkan harga jual di konsumen mencapai Rp89.000 hingga Rp120.000 per tabung. Sedangkan jika penaikan harga produk tersebut tetap Rp3.500 per kg, maka harga di konsumen mencapai Rp145.000 per tabung.

Harga keekonomian LPG saat ini mencapai Rp10.800 per kg, karena perseroan menggunakan patokan harga contract price (CP) Aramco untuk membeli produk impor dan dari kilang dalam negeri.

Direktur Keuangan Pertamina, Andri T Hidayat menjelaskan dengan asumsi perkembangan laba bersih menjadi 5,65% itu, maka proyeksi laba perusahaan menjadi US$3,21 miliar.

"Padahal, tahun ini perseroan telah menargetkan laba bersih senilai US$3,44 miliar".


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Lili Sunardi
Editor : Yusran Yunus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper