Bisnis.com, JAKARTA—Meski pertumbuhan perekonomian Indonesia melambat, realisasi penerimaan bea dan cukai 2013 justru mencapai Rp155,82 triliun, atau 101,74 % dari target APBN-Perubahan 2013 sebesar Rp153,15 triliun.
Dirjen Bea dan Cukai Agung Kuswandono mengatakan kontribusi bea masuk dan cukai mencatatkan hasil penerimaan lebih besar dibandingkan dengan target APBNP 2013. Berbanding terbalik, lanjutnya, penerimaan bea keluar tidak sesuai dengan ekspektasi.
“Bea masuk mencapai Rp31,6 triliun, atau 102,4% dari target. Kemudian cukai mencapai Rp108,45 triliun, atau 103,6% dari target. Namun, bea keluar tidak tercapai hanya Rp15,81 triliun, atau 89,8% dari Rp17,61 triliun,” ujarnya, Senin (6/1/2014).
Dia berharap keberhasilan capaian target tersebut dapat menjadi pemicu bagi pegawai Ditjen Bea dan Cukai untuk mengamankan target penerimaan bea dan cukai APBN 2014 sebesar Rp170,2 triliun, atau naik 9,22% dari realisasi penerimaan bea cukai 2013.
Walaupun demikian, penerimaan bea dan cukai akan menghadapi tantangan, terutama dari cukai rokok. Seperti diketahui, cukai rokok pada tahun ini tidak akan dinaikkan seiring berlakunya pajak rokok, di mana hasil penerimaannya akan diambil pemerintah daerah.