Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tunggu Pemindahan Sutet, Waduk Jatibarang Segera Diisi Air

Kementerian Pekerjaan Umum berencanakan melakukan pengisian air di waduk Jatibarang, Jawa Tengah pada pertengahan bulan ini, menyusul pekerjaan fisik yang telah rampung. Pengisian tersebut bisa berlangsung lebih dari 3 bulan.
/Ilustrasi: Penggenangan waduk memerlukan waktu 3 bulan atau lebih
/Ilustrasi: Penggenangan waduk memerlukan waktu 3 bulan atau lebih

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Pekerjaan Umum berencanakan melakukan pengisian air di waduk Jatibarang, Jawa Tengah pada pertengahan bulan ini, menyusul pekerjaan fisik yang telah rampung.

Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto mengatakan proses pengisian waduk berkapasitas 20,4 juta meter kubik itu membutuhkan waktu yang tidak sebentar.

Pengisian tersebut, sambungnya bisa berlangsung lebih dari 3 bulan dan membutuhkan dua musim penghujan. Nantinya pada saat pengisian, terowongan air sungai yang tadinya dialihkan selama pembangunan akan ditutup dan ditujukan ke waduk.

"Lama, jadi kira-kira pengisian akan dimulai pada pertengahan bulan ini," jelasnya, Jumat (3/1/2014).

Dirjen Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum Mohammad Hasan menambahkan direktorat hanya menunggu pemindahan tiang Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) yang ada di area genangan waduk.

"Pemindahan SUTET akan dimulai pada 5 Januari dan diperkirakan selesai dalam waktu 2 minggu," katanya.

Lebih lanjut Hasan menyampaikan waduk tersebut sudah tidak lagi ada hambatan. Masalah lahan dan sosial yang ada juga sudah terselesaikan.

Waduk senilai Rp599,95 miliar tersebut didanai oleh pinjaman Japan International Cooperation Agency (JICA) dan ditujukan sebagai salah satu program penanganan banjir di Semarang.

Selain untuk penanganan banjir, waduk ini juga akan dimanfaatkan sebagai sumber air baku dengan kapasitas 1.050 meter kubik per detik.

Waduk ini nantinya juga akan dimanfaatkan untuk pembangkit listrik mikro hidro dengan kapasitas 1,5 megawat. Nilai investasi untuk membangun mikro hidro itu diperkirakan mencapai Rp30 miliar.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Setyardi Widodo
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper