Bisnis.com, JAKARTA - Pengisian awal waduk adalah proses kruisal dalam pembangunan sebuah waduk, karena merupakan tahap pengujian perilaku bendungan.
Dalam masa tersebut, akan terlihat apakah bendungan tersebut sesuai dengan yang telah direncanakan melalui pemantauan berbagai macam instrument geoteknik yang telah dipasang pada tubuh bendungan dan sekitarnya.
Oleh karena itu, ketika pengisiaan waduk harus melibatkan para ahli untuk melakukan pengamatan dan pemantauan instrumen terpasang tersebut, serta melakukan evaluasi tentang keamanannya.
Misalnya saja pada pembangunan waduk Jatibarang di Semarang, Jawa Tengah. Sebelum pembangunan waduk tersebut dimulai, perlu dilakukan pengalihan aliran sungai Kreo, sehingga lokasi terbebas dari genangan air sungai.
Untuk mengalihkan sungai Kreo, maka dibuatlah terowongan pengelak sepanjang 421 m dengan diameter 5,6 m. Setelahnya, dibangun bendung pengelak sehingga aliran sungai dapat masuk ke dalam terowongan.
Ketika lokasi bendung telah bebas dari aliran air sungai, maka pembangunan bendungan dan pelengkap lainnya dapat dimulai pekerjaan fisiknya.
Jika konstruksi bendung telah selesai, terowongan pengelak harus ditutup agar aliran air sungai masuk ke dalam bendungan.
Waduk yang baru saja diresmikan baru-baru ini, diperkirakan memerlikan waktu kurang lebih 7 bulan untuk mencapai elevasi muka air normal yakni 149,3 m pada musim kemarau.
Begini Pentingnya Pengisian Awal dalam Pembangunan Waduk
Pengisian awal waduk adalah proses kruisal dalam pembangunan sebuah waduk, karena merupakan tahap pengujian perilaku bendungan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Dimas Novita Sari
Editor : Sepudin Zuhri
Topik
Konten Premium