Bisnis.com, MEDAN - Pembangunan proyek jalur rel ganda dan layang kereta khusus Bandara Kuala Namu (KNIA) akan menggusur ribuan rumah milik 1.564 kepala keluarga pada ruas tersebut.
Saridal, Deputi Vice Presiden PT Kereta Api Indonesia (Persero) Divisi Regional I Sumut dan Aceh, mengatakan ribuan rumah tersebut harus digusur karena menempati lahan milik negara.
"Tanah yang akan digunakan untuk membangun jalur rel ganda dan layang itu milik negara, yang menempati kan liar semua. Kami akan melakukan sosialisasi," ungkapnya, Senin (9/12/2013).
Dia memastikan tanah untuk pembangunan jalur ganda dan melayang yang ditargetkan dapat dimulai pada 2014 itu merupakan tanah negara. Sebanyak 1.564 KK itu menempati tanah negara pada rute Medan hingga KNIA.
"Kalau aset itu milik negara dipakai orang, itu bagaimana? Punya negara itu akan dibuat untuk proyek ini," paparnya.