Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Madura Bakal Dijadikan Kawasan Pengembangan Sapi

Kementerian Pertanian menilai Pulau Madura Provinsi Jawa Timur memiliki potensi yang besar sebagai salah kawasan pengembangan peternakan sapi di Indonesia.

Bisnis.com, JAKARTA -  Kementerian Pertanian menilai Pulau Madura Provinsi Jawa Timur memiliki potensi yang besar sebagai salah kawasan pengembangan peternakan sapi di Indonesia.

Menteri Pertanian Suswono di Jakarta, Jumat (6/12/2013) menyatakan produksi sapi di Madura paling tinggi dibandingkan daerah lain di Indonesia yang mana populasinya mencapai 803 ribu ekor.

Populasi sapi di Madura tersebut, tambahnya, bahkan menyamai jumlah yang ada di Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur yang selama ini dikenal sebagai sentra peternakan sapi di Indonesia.

"(Potensi ternak) ini menarik. Kami akan mendorong Madura sebagai Pulau Sapi," ujarnya ketika menjelaskan hasil kunjungannya ke Madura, Jawa Timur mendampingi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono melakukan panen jagung di Desa Montok, Kecamatan Larangan, Kabupaten Pamekasan.

Suswono menyatakan, salah satu pulau di Madura yang memiliki populasi sapi melebihi jumlah penduduknya yaitu Pulau Sapudi yang mana jumlah ternak mencapai 50.000  ekor, sementara warganya hanya 40.000  jiwa.

Oleh karena itu, lanjutnya, kalau ada wilayah-wilayah ataupun pulau-pulau yang tersebar di Madura yang potensial maka pihaknya akan mendorong sebagai kawasan pengembagan ternak sapi.

Mentan menyatakan keyakinannya populasi sapi di Madura akan menjadi pemasok kebutuhan sapi nasional bahkan untuk diekspor, karena potensi bobotnya mampu mencapai 700 kg per ekor.

"Apalagi sapi Madura hasil persilangan dengan sapi Limosin (dari Australia) atau yang biasa disebut sapi Madrasin, kualitasnya akan lebih bagus," katanya.

Mentan mengakui, saat ini dari kebutuhan ternak sapi sebanyak 549.000  ekor sebanyak 80% masih harus didatangkan dari luar terutama dari Australia.

Salah satu kendala memenuhi pasokan ternak sapi di pasaran, menurut dia, budaya masyarakat Indonesia yang belum mengarah pada agribisnis.

"Mereka hanya menjual sapinya saat membutuhkan uang. Meskipun harganya tinggi tidak akan dijual jika tidak membutuhkan uang. Sebaliknya saat butuh uang meskipun harga di pasaran rendah akan dilepasnya," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Martin Sihombing
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper