Bisnis.com, JAKARTA—PT Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (PHE ONWJ) melakukan konstruksi fasilitas pemrosesan di darat atau onshore processing facility (OPF) Balongan untuk mengawali proyek pengembangan Lapangan GG di sebelah utara lepas pantai Cirebon.
Jonly Sinulingga, Executive Vice President dan General Manager PHE ONWJ, mengatakan pembangunan OPF Balongan merupakan fasilitas keempat yang dimiliki perusahaan, selain di Muara Karang, Tanjungpriok, dan Cimalaya.
“OPF di Balongan itu akan dihubungkan dengan pipa penyalur bawah laut sepanjang 35 kilometer, sehingga gas dari Lapangan GG bisa disalurkan,” katanya dalam siaran pers, Rabu (4/12).
Jonly menuturkan pembangunan OPF itu ditargetkan selesai pada kuartal-4 tahun depan, dan memproses gas menjadi liquefied petroleum gas (LPG) untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, dan industri di wilayah Indramayu, seperti Kilang RU VI Balongan, bahan bakar untuk keperluan lifting minyak di anjungan X-Ray milik Pertamina EP, dan badan usaha milik daerah.
Lapangan GG yang akan memasok gas ke fasilitas itu sendiri akan dikembangkan dengan menggunakan 3 sumur dengan produksi total mencapai 31 juta standar kaki kubik per hari (million standard cubic feet per day/MMscfd).
Perusahaan pun menyiapkan investasi senilai US$152 juta untuk mengembangkan lapangan migas itu sesuai rencana pengembangan yang disetujui pemerintah. Targetnya, proyek itu akan mulai beroperasi pada kuartal pertama 2015.
Pada 2014, PHE ONWJ rencananya akan menambah 2 anjungan yakni UL dan GG. Anjungan GG saat ini digarap di Kalimantan Barat, dan akan dipasang di sebelah utara Balongan, agar dapat mengalirkan gas ke industri di Jawa Barat.
Sementara itu, anjungan UL saat ini sedang dalam proses fabrikasi dan direncanakan dipasang pada Oktober-Desember tahun ini. Produksi dari anjungan itu diperkirakan akan mencapai 3.000 barel minyak per hari, dan 25 MMscfd pada Maret 2014.